Kamis 01 Oct 2020 17:02 WIB

Masuki Kuartal IV, IHSG Menguat Signifikan 

Memasuki Kuartal IV, pelaku pasar mengharapkan adanya perbaikan ekonomi.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Friska Yolandha
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat signifikan di perdagangan awal bulan ini, Kamis (1/10). Indeks saham naik 2,05 persen atau bertambah 100 poin ke level 4.970,09.
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat signifikan di perdagangan awal bulan ini, Kamis (1/10). Indeks saham naik 2,05 persen atau bertambah 100 poin ke level 4.970,09.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat signifikan di perdagangan awal bulan ini, Kamis (1/10). Indeks saham naik 2,05 persen atau bertambah 100 poin ke level 4.970,09. Penguatan kali ini mengakhiri reli pelemahan yang terjadi tiga hari berturut-turut. 

Sektor infrasturktur, aneka industri, keuangan, perkebunan, pertambangan, property, industri dan konsumsi mendominasi pergerakan IHSG sehingga menjadi kontributor terbesar pada kenaikan IHSG hari ini. Investor asing membukukan penjualan bersih sebesar Rp9 miliar.

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus, mengatakan penguatan pada pasar saham terjadi seiring meningkatnya harapan dari pelaku pasar dalam menyambut kuartal keempat tahun ini. 

"Memasuki kuartal keempat, pelaku pasar mengharapkan adanya perbaikan ekonomi selepas stimulus fiskal dan moneter sebagai dampak dari pandemi Covid-19," kata Nico, Kamis (1/10). 

Di sisi lain, Nico melihat, pergerakan mayoritas saham yang telah memasuki zona jenuh jual kali ini mampu bergerak menguat meskipun data dari BPS belum memberikan sinyal baik bagi perekonomian dalam negeri. Menurutnya, sentimen positif datang dari harga batu bara acuan yang kembali menguat setelah terkoreksi selama lima bulan. 

Indikasi positif berasal dari industri di China dan Jepang yang membawa kenaikan HBA Oktober 2020. Kenaikan permintaan batu bara dari China lebih tinggi daripada harga batu bara impor. 

Nico menjelaskan, naiknya permintaan batu bara di beberapa negara menyebabkan naiknya rata-rata indeks bulanan penyusun HBA. Penguatan dari HBA ini direspon positif oleh saham-saham emiten batu bara.

Sepanjang hari ini Indeks LQ45 bergerak menguat. Saham-saham yang mendominasi penguatan diantaranya EXCL, TLKM, JPFA, BMRI, CTRA. Sedangkan saham-saham yang medominasi penurunan ERAA, UNVR, SCMA.

Sepanjang jam perdagangan hari ini, saham yang mengalami kenaikan terbesar diantaranya DUCK, FIRE, KAEF, EXCL, TLKM. sedangkan saham-saham yang mengalami penurunan terbesar diantaranya PAMG, WOWS, ENZO, JAST, KBAG.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement