REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Direktur PT Summarecon Agung Tbk Herman Nagaria mengatakan sudah menyiapkan Summarecon Bogor dari 2010. Tak cuma mencari lahan, perusahaan bahkan sudah menyiapkan desain dan sebagainya. Sehingga Summarecon Bogor sudah disiapkan secara matang.
“Kami melakukan kerja sama dengan Agung Podomoro Group sejak 2013. Lalu kami lakukan persiapan, pembangunan infrastruktur, pembebasan lahan dan pada 2020 baru bisa kami kenalkan dan tawarkan ke masyarakat," kata Herman, Selasa (29/9).
Herman menjelaskan, Summarecon Bogor memiliki luas 500 hektare ini sangat ideal untuk dikembangkan sebagai kota mandiri. Lokasinya strategis, bersisian dengan Kota Bogor, dan dapat dijangkau melalui akses langsung pintu tol Bogor Selatan yang terhubung dengan Tol Jagorawi serta dapat pula diakses dari Kota Bogor.
Summarecon akan mengembangkan kota baru di Bogor karena kawasan ini memiliki potensi yang luar biasa baik dari alam maupun pasarnya. Summarecon Bogor memiliki konsep yang berbeda, yaitu pihaknya membangun kota mandiri yang baru untuk first home family agar hidup dengan pemandangan indah, udara sehat dan segar, dan akses yang mudah.
"Dengan demikian penghuni bisa menikmati cara dan gaya hidup yang baru. Seperti motto kami "New City, New Environment, New Life!”," kata dia.
Direktur PT Summarecon Agung Tbk Sharif Benjamin mengatakan pengembangan Summarecon Bogor akan sangat relevan dengan kebutuhan masyarakat saat ini yaitu hidup di lingkungan yang sehat dan harmonis dengan alam. Terlebih, lokasi Summarecon Bogor di ketinggian 300 sampai 500 meter di atas permukaan laut.
Ditambah dengan saleable yang hanya 38 persen (pada umumnya saleable di dataran rendah sekitar 60 persen), memungkinkan penghuni di Summarecon Bogor dapat menikmati manfaat lingkungan dan udara yang sehat juga iklim yang sejuk.