Selasa 29 Sep 2020 15:12 WIB

BCA: Transaksi Tunai Tetap Dibutuhkan

Meski begitu, bank harus memperbarui layanan tunai sesuai perkembangan saat ini.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Friska Yolandha
Bank BCA
Foto: Republika/Friska
Bank BCA

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Transaksi keuangan secara tunai atau fisik di perbankan akan tetap dibutuhkan di tengah derasnya tren digitalisasi di industri tersebut. Sebabnya, masih banyak nasabah khususnya di bank-bank tradisional yang belum melek teknologi. 

Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), Jahja Setiaatmadja, mengatakan dalam setiap perubahan perbankan akan selalu menghadapi risiko, baik internal maupun eksternal. Salah satunya yaitu risiko nasabah yang sulit dalam memahami perubahan sistem. 

Baca Juga

"Kita tidak bisa mengubah nasabah dengan mindset digital semua, yang namanya transaksi tunai tetap harus ada tetapi di-upgrade terus layanannya mengikuti perkembangan," kata Jahja dalam sebuah diskusi virtual di Jakarta, Selasa (29/9).

Jahja mengatakan setiap bank memiliki kebutuhan yang berbeda-beda dalam melakukan transformasi digital. Menurutnya, perubahan di perbankan perlu mempertimbangkan nasabah yang masih terbiasa dengan fitur-fitur tradisional. 

 

Di BCA sendiri, Jahja menjelaskan, tranformasi digital banyak dilakukan melalui aplikasi mobile banking yang sangat mudah diakses oleh nasabah milenial. Sedangkan pada layanan internet banking, BCA tidak terlalu banyak melakukan perubahan karena umumnya digunakan oleh nasabah lama. 

Jahja mengakui digitalisasi merupakan suatu keharusan di masa pandemi. Namun, lanjutnya, bagi bank-bank tradisional yang sedang berusaha untuk melakukan transformasi digital sebaiknya tetap mempertahankan hal-hal yang bersifat fundamental. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement