REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto optimistis kinerja perekonomian nasional pada kuartal III 2020 mengalami perbaikan dibanding kuartal sebelumnya. Perbaikan yang terjadi saat ini, ujar Airlangga, terlihat dari data penjualan, kegiatan manufaktur, perkantoran, sampai aktivitas di pasar yang seluruhnya dilaporkan mulai pulih sejak Juli 2020.
"Tren perbaikan ekonomi pun diprediksi terjadi di kuartal ketiga, dibanding capaian kuartal kedua di angka minus 5,3 persen. Ini jelas lebih baik dibanding dengan kondisi bulan April 2020 hingga Juni 2020," ujar di sela Rakorpim Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional di Bintan, Kepri, Jumat (25/9).
Airlangga mengakui, perbaikan yang terjadi pada kuartal III ini belum bisa memberi kesimpulan bahwa kinerja ekonomi nasional sudah pulih sepenuhnya. Kendati begitu, ujarnya, paling tidak saat ini terjadi tren positif yang bisa menerus ke kuartal IV dan tahun 2021 mendatang.
Menurutnya, tren dan capaian positif tersebut tak lepas dari kebijakan stimulus pemerintah melalui program kesehatan, bantuan sosial, bantuan kepada dunia usaha, UMKM, dan sektor padat karya. Ditambah fakta bahwa angka penyerapan PEN meningkat signifikan dalam bulan-bulan terakhir. Seperti diketahui, belanja pemerintah menjadi motor penggerak utama perekonomian nasional, setelah konsumsi rumah tangga yang biasa mendominasi pertumbuhan justru terpukul pandemi.
"Program PEN terbukti memiliki peranan penting dalam menjaga momentum pemulihan ekonomi, sehingga kontraksi ekonomi tidak menjadi lebih dalam," kata Airlangga.
Pemerintah mencatat, tingkat penyerapan anggaran PEN sudah mendekati 40 persen sampai pekan keempat September ini. Dalam beberapa pekan terakhir memang terjadi percepatan penyerapan anggaran PEN.
Dengan melakukan realokasi secara dinamis, ujar Airlangga, anggaran yang dirasa berlebih dan tidak mungkin terserap di satu program segera direalokasi ke program lain yang tingkat penyerapannya sudah lancar.
"Kita melakukan ini dengan prinsip agar peningkatan serapan semaksimal mungkin, sehingga diharapkan dapat membantu Saudara-saudara kita yang membutuhkan, utamanya kelas menengah ke bawah sekaligus juga menjadi penyangga ekonomi nasional," kata Airlangga.
Sebagai informasi, program PEN baru dimulai di awal Juni 2020. Artinya, tingkat penyerapan 40 persen dicapai hanya dalam kurun 3 bulan 3 pekan. Total anggaran PEN sendiri disiapkan pemerintah sebesar Rp 695 triliun.