Selasa 22 Sep 2020 08:20 WIB

Kemenhub Butuh Peran Kemendag Memaksimalkan Muatan Tol Laut

Kemendag dapat berperan dalam mengupayakan muatan balik kapal tol laut.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Nidia Zuraya
Ditjen Perhubungan Laut menyerahkan dua kapal Tol Laut kepada 2 (dua) operator pelayaran yaitu PT Pelni dan PT Djakarta Lloyd di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya Jawa Timur.
Foto: Ditjen Hubla
Ditjen Perhubungan Laut menyerahkan dua kapal Tol Laut kepada 2 (dua) operator pelayaran yaitu PT Pelni dan PT Djakarta Lloyd di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya Jawa Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) perlu dukungan dari kementerian atau lembaga lain, salah satunya Kementerian Perdagangan (Kemendag). Peran Kemendag dibutuhkan dalam memaksimalkan muatan kapal tol laut.

"Kalau dari peran masing-masing kementerian dan lembaga yang mendukung, paling dominan adalah Kemendag," kata Dirjen Perhubungan Laut Agus Purnomo dalam webinar Peluncuran dan Bedah Buku Tol Laut, Senin (21/9).

Baca Juga

Dia menuturkan, Kemendag dapat berperan dalam mengupayakan muatan balik yang maksimal saat kapal kembali ke pelabuhan asal. Selain itu, muatan tol laut juga dapat ditingkatkan secara sistematik.

Agus menjelaskan, salah satu peran Kemendag dibutuhkan agar harga bahan pokok khususnya di wilayah timur Indonesia dapat dikendalikan. "Dengan begitu tidak terjadi disparitas harga jika dibandingkan harga bahan pokok di pelabuhan asal," ungkap Agus.

Untuk itu, Agus meminta dukungan dari kementerian dan lembaga terkait dalam memaksimalkan jalur atau rute untuk mendistribusikan barang kebutuhan pokok. Khususnya menuju wilayah terpencil dan terluar di Indonesia.

"Marilah kita sama-sama memanfaatkan jalur tersedia ini agar pertumbuhan ekonomi di wilayah tujuan bisa berhasil," ujar Agus.

Selain jalur distribusi, Agus mengatakan saat ini juga sudah ada Rumah KIta yang dibuat oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Depo Gerai Maritim di wilayah timur Indonesia. Fasilitas tersebut juga dapat dimanfaatkan untuk mendistribusikan barang sehingga muatan balik kapal tol laut ke pelabuhan asal dapat terisi.

"Kami menyediakan jalur untuk mengangkut komoditas barang pokok penting dari daerah awal ke tujuan. Juga ada jalur dari tempat terluar ke daerah yang membutuhkan," ungkap Agus.

Saat ini, Kemenhub juga meluncurkan penerbitan buku Tol Laut Konektivitas Visi Poros Maritim Indonesia. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan buku tersebut merupakan karya akademis Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub bersama para peneliti dan akademisi Perguruan Tinggi di Indonesia.

Buku tersebut memuat secara terstruktur mengenai program tol laut. Mulai dari filosofi program tol laut yang mengulas dari sisi sejarah, kapal dan jaringan trayek, pelabuhan dan fasilitasnya, sistem manajemen logistik dan digitalisasi tol laut, serta kisah sukses program tol laut.

“Kami membutuhkan kolaborasi dengan kalangan akademisi yang dapat memberikan masukan berkelanjutan yang bermanfaat untuk pengembangan program ke depan," ungkap Budi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement