Rabu 09 Sep 2020 18:05 WIB

Kemenkop Gandeng Beberapa Lembaga Salurkan Banpres

Target tahun ini penerima Banpres produktif sekitar 12 juta-15 juta pelaku mikro.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Fuji Pratiwi
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki (kanan) didampingi Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron memberikan keterangan usai melakukan pertemuan di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (9/9). Dalam pertemuan tersebut Menkop berkoordinasi dengan KPK soal pengawasan bantuan modal kerja sebesar Rp 2,4 juta kepada 12 juta pelaku usaha mikro untuk membangkitkan lagi sektor UMKM setelah dihantam pandemi virus corona.
Foto: Antara/Reno Esnir
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki (kanan) didampingi Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron memberikan keterangan usai melakukan pertemuan di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (9/9). Dalam pertemuan tersebut Menkop berkoordinasi dengan KPK soal pengawasan bantuan modal kerja sebesar Rp 2,4 juta kepada 12 juta pelaku usaha mikro untuk membangkitkan lagi sektor UMKM setelah dihantam pandemi virus corona.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) memastikan, penyaluran Bantuan Presiden (Banpres) produktif tepat sasaran. Sejumlah langkah pun dilakukan agar bantuan itu diterima oleh pelaku mikro yang sesuai.

"Sejak awal kami sadar, bantuan ini harus tepat sasaran. Maka sejak awal dari sisi pendataan, kami libatkan BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan)," ujar Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dalam konferensi pers di Komisi Pemberantasan Korupsi pada Rabu (9/9).

Baca Juga

Kemenkop, lanjutnya, bekerja sama pula dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), guna mengakurasi data penerima Banpres produktif. "Lewat OJK, kita pastikan penerima belum pernah mendapat pinjaman di bank. Kalau (penerima) sudah memiliki rekening bank, kita pastikan saldo mereka di bawah Rp 2 juta," ucap Teten. 

Demi memastikan pelaku mikro penerima bantuan belum pernah menerima pinjaman dari bank, Badan Layanan Umum (BLU) pemerintah, serta lembaga keuangan lain, kementerian pun menggandeng Kementerian Keuangan (Kemenkeu) lewat Sistem Informasi Kredit Program (SIKP). "Sampai hari ini Alhamdulillah belum ada informasi penyaluran salah sasaran," ujarnya.

Kemenkop, sambung dia, justru menerima banyak permintaan supaya program diperluas. "Kami terima (masukan), masih banyak yang ingin program ini," kata dia. 

Seperti diketahui, jumlah pelaku UMKM di Tanah Air mencapai 64 juta lebih. Lalu sebanyak 63 juta di antaranya merupakan pelaku mikro. 

"Kami perkirakan yang belum bankable, di atas 20 juta. Hanya saja keuangan negara terbatas, maka ditargetkan tahun ini penerima Banpres produktif sekitar 12 juta sampai 15 juta pelaku mikro," ujar Teten.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement