Jumat 04 Sep 2020 21:53 WIB

SYL Dukung Mentan Dunia Perkuat Ketahanan Pangan Global

Dalam kondisi sulit saat ini peran sektor pertanian di Indonesia sangat besar

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo melakukan panen bersama masyarakat. Kementerian Pertanian (Kementan) bersama jajarannya terus bekerja keras memastikan ketersediaan pangan bagi 267 juta jiwa penduduk Indonesia
Foto: Kementan
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo melakukan panen bersama masyarakat. Kementerian Pertanian (Kementan) bersama jajarannya terus bekerja keras memastikan ketersediaan pangan bagi 267 juta jiwa penduduk Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA--Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mendorong para menteri pertanian (mentan) di seluruh dunia agar membangun sistem pertanian berkelanjutan dengan mengedepankan pengembangan strategi dan program ketahanan pangan global.

"Saya mengajak sesama Menteri Pertanian dunia serta mitra lainnya untuk memperkuat kolaborasi dan mendukung berbagai inisiatif FAO melalui Kerjasama Selatan-Selatan dan Triangular (South-South dan Triangular Cooperation). Dalam hal ini Indonesia siap berbagi pengalaman kepada setiap negara di dunia," terang Mentan Syahrul dalam Konferensi Regional FAO untuk Asia dan Pasifik Ke-35, Kamis, 3 September 2020.

Mentan menerangkan, dalam situasi dan kondisi yang serba sulit akibat pandemi ini, kontribusi dan peranan sektor pertanian di Indonesia cukup signifikan. Hal ini terlihat dari total angka produk domestik bruto yang mencapai 14 persen. Kondisi ini semakin baik karena sektor pertanian berhasil menyediakan lapangan kerja bagi hampir separuh total penduduk Indonesia.

"Pemerintah Indonesia terus mendorong peran penting sektor pertanian dalam menciptakan lapangan kerja di pedesaan. Kami juga fokus meningkatkan pendapatan keluarga petani, serta memastikan ketahanan pangan nasional," katanya.

Untuk menjaga ketersediaan pangan Indonesia, kata Mentan, pemerintah sudah mengembangkan konsep modern yang disebut 4 cara berintdak. Keempat poin ini adalah meningkatkan kapasitas produksi, mensosialisasikan diversifikasi pangan, memperkuat cadangan pangan dan sistem logistik serta melakukan pengembangan pertanian modern.

"Kami yakin pencapaian ketahanan pangan nasional di Indonesia akan berkontribusi pada ketahanan pangan regional dan global," katanya.

Dalam kesempatannya, Mentan juga memastikan bahwa Indonesia akan terus bersinergi dengan FAO serta dua Badan PBB yang membidangi pangan dan pertanian (International Fund for Agricultural Development/IFAD dan World Food Program/WFP).

Langkah ini perlu dilakukan untuk menangani dampak krisis akibat COVID-19 pada sistem pangan serta mengambil tindakan yang diperlukan untuk meningkatkan ketahanan pangan Indonesia.

"Berdasarkan Indeks Ketahanan Pangan Global, peringkat ketahanan pangan Indonesia menunjukkan peningkatan dari peringkat 74 pada 2015 menjadi peringkat 62 pada 2019. Prevalensi stunting juga menurun dari 30,8 persen pada 2018 menjadi 27,67 persen pada 2019," katanya.

Seperti diketahui, dalam kondisi pertumbuhan ekonomi yang melambat akibat pandemi covid-19, PDB sektor pertanian meningkat sekitar 2,19 persen (year-on-year). Kuartal ini juga menunjukkan bahwa pertumbuhan sektor pertanian hingga 16,24 persen dibandingkan kuartal sebelumnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement