Warta Ekonomi.co.id, Jakarta
Bitcoin masih terjebak tren penurunannya pada hari Jumat dengan harga turun serendah US$10.468 atau sekitar Rp154 juta di bursa spot seperti Coinbase.
Meskipun telah pulih sedikit, pedagang yang menjual untuk mendapatkan keuntungan mulai bermunculan.
Baca Juga: Nasib Bitcoin Kian Malang, Aset Kripto Baru Sangar Bukan Kepalang
"Perilaku pedagang kripto saat ini mirip dengan apa yang kami lihat saat bitcoin mendekati level US$10.000 dan US$11.000, di mana pengambilan untung terjadi pada beberapa kesempatan berbeda," kata John Kramer, seorang pedagang di perusahaan kripto GSR dilansir dari Coindesk, Jumat (4/9/2020).
"Banyak investor akan melihat ini sebagai peluang untuk membeli aset ketika harga sedang turun," lanjutnya.
Kramer memandang pasar ekuitas dengan sedikit keraguan dan memiliki kekhawatiran tentang kinerja keuangan tradisional untuk keseimbangan tahun 2020.
"Penurunan crypto seperti ini tidak akan menghalangi mayoritas investor yang memiliki tesis investasi jangka panjang," katanya.
Sementara, cryptocurrency terbesar kedua berdasarkan kapitalisasi pasar, Ether (ETH), turun pada Kamis, diperdagangkan sekitar US$402 dan tergelincir 7,6% dalam 24 jam.
Meski harganya turun, dominasi market cap Ether mencapai level tertinggi di tahun 2020 dengan peningkatan 14% pada hari Rabu. Meskipun harganya turun pada hari Kamis, terakhir kali market cap Ether berada di level ini yakni pada Agustus 2018.
"Sejumlah besar proyek di blockchain Ethereum berkontribusi pada pertumbuhan dominasi Ether," kata Azamat Malaev, salah satu pendiri HodlTree.