REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kondisi Covid-19 yang memukul keuangan PT Pertamina (Persero) pada semester pertama menjadi catatan buruk BUMN migas ini. Namun, Pertamina berupaya agar di semester dua mendatang kondisi keuangan bisa diperbaiki.
Direktur Keuangan Pertamina, Emma Sri Martini menjelaskan salah satu upaya perusahaan untuk bisa membuat keuangan perusahaan di semester dua membaik adalah dengan memangkas belanja modal (Capex) dan belanja operasional (Opex). Perusahaan memangkas 4,7 miliar dolar AS untuk dua aspek tersebut.
"Capex 1,7 miliar opex 3 miliar dolar AS. Kami upayakan langkah strategis untuk bisa memperbaiki keuangan di semester dua," ujar Ema di Komisi VII DPR RI, Senin (31/8).
Emma menjelaskan selain memangkas capex dan opex perusahaan juga berupaya untuk melakukan renogisiasi kontrak dengan para kontraktor dan pemerintah agar bisa mendapatkan relaksasi. Ia juga menjelaskan perusahaan melakukan efisiensi di segala lini bisnis.
Langkah lainnya adalah Pertamina berupaya melakukan pembayaran yang mestinya memakai dolar agar bisa dibayarkan menjadi rupiah. Sebab, salah satu komponen yang membuat pertamina merugi di semester pertama ini adalah selisih kurs.
"Kami mengupayakan untuk renegosasi kontrak dengan mata uang asing untuk dibayar dengan rupiah," ujar Emma.