REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Tesla dikabarkan menjadi sasaran serangan siber seorang warga negara Rusia. CEO Tesla Elon Musk mengkonfirmasi hal tersebut melalui akun Twitter resmi miliknya.
“Sangat dihargai. Ini adalah serangan yang serius,” kata Musk melalui akun Twitter pribadinya dikutip dari ABC News, Sabtu (29/8).
Pernyataan Musk tersebut untuk menanggapi situs berita Teslarati. Situs berita tersebut mengabarkan seorang karyawan membantu menggagalkan serangan siber atau peretasan yang ditujukan ke perusahaan yang berbasis di Nevada yakni Tesla.
Teslarati merujuk pada penangkapan Egor Igorevich Kriuchkov baru-baru ini. Departemen Kehakiman Amerika Serikat menyatakan seorang warga negara Rusia berkonspirasi untuk melakukan kejahatan siber.
Situs berita untuk pembaruan dari pembuat mobil listrik tersebut mengabarkan seorang pekerja Gigafactory Nevada menolak suap sebesar 1 juta dolar AS. Warga Rusia tersebut mencoba menyuap karyawan tersebut untuk memasukkan malware ke jaringan pembuat mobil Tesla.
Hanya saja, pekerja yang tidak mau disebutkan namanya itu lebih memilih membantu pihak berwenang menggagalkan peretasan tersebut. Pada akhirnya, Kriuchkov ditangkap karena perannya bersekongkol untuk merekrut karyawan sebuah perusahaan untuk memasukkan perangkat lunak berbahaya ke dalam jaringan komputer perusahaan.
Saat penangkapan, Kriuchkov tengah memasuki Amerika Serikat dengan visa turis. Hanya saja, belum ada kejelasan apakah saat ini Kriuchkov sudah mendapatkan pengacara setelah penangkapan tersebut terjadi.