Rabu 26 Aug 2020 19:17 WIB

BRIsyariah Dapat Tambahan Kuota FLPP 2.000 Unit

FLPP menjadi salah satu skema untuk mendongkrak industri perumahan bersubsidi.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Nidia Zuraya
Penyaluran FLPP untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) mendapatkan rumah sederhana.
Foto: Kementerian PUPR
Penyaluran FLPP untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) mendapatkan rumah sederhana.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah memberikan tambahan kuota dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) kepada PT Bank BRIsyariah Tbk sebanyak 2.000 unit. Dengan tambahan kuota tersebut, total kuota FLPP untuk BRIsyariah pada tahun 2020 menjadi sebanyak 10.700 unit.

Direktur Bisnis Ritel BRIsyariah, Fidri Arnaldy mengatakan sektor perumahan memang diyakini bakal berkontribusi dalam pemulihan ekonomi nasional di tengah pandemi Covid-19. Oleh sebab itu, sinergi dan kolaborasi dari dua sektor perumahan dan entitas keuangan sangat dibutuhkan.

Baca Juga

"FLPP menjadi salah satu skema untuk mendongkrak industri perumahan bersubsidi di tanah air yang juga akan berpengaruh pada ekonomi nasional," katanya dalam keterangan pers, Rabu (26/8).

BRIsyariah optimistis penambahan kuota FLPP dari Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) tersebut akan disalurkan secara maksimal hingga akhir tahun 2020. Hingga kuartal II 2020 BRIsyariah telah menyalurkan 95 persen dari total kuota awal yang diberikan oleh pemerintah, yakni sekitar 8.200 dari 8.700 unit.

Ia menjelaskan strategi BRIsyariah untuk memaksimalkan penyaluran KPR FLPP yakni memperkuat sinergi dan kolaborasi dari beberapa pihak. BRI Syariah akan berusaha dengan maksimal untuk menyalurkan KPR FLPP hingga akhir tahun ini sesuai target dan sasaran dari Kementerian PUPR.

Strategi BRIsyariah untuk menyalurkan KPR FLPP adalah dengan menggandeng developer yang memiliki reputasi baik dan berkomitmen membangun rumah harga terjangkau berkualitas baik, menyasar pada kelompok pekerja. Dengan sinergi yang intensif antara BRI Syariah dan PPDPP yang telah meluncurkan aplikasi Sikasep dan Sikumbang, target ini akan dipenuhi.

Sebelumnya, pada tanggal 21 Juli 2020 lalu, BRIsyariah telah menyelenggarakan akad serentak 2.500 nasabah KPR FLPP. Kegiatan Akad Serentak 2.500 Nasabah Rumah Bersubsidi Pemerintah ini dilakukan di 40 kota seluruh Indonesia dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.

Kegiatan ini sekaligus menjadi bukti sektor perumahan masih diminati di tengah pandemik. BRIsyariah menyalurkan FLPP sejak tahun 2012.

Setiap tahun BRIsyariah mendapat peningkatan kuota. Di tahun 2019 BRIsyariah menyalurkan 7.672 unit kuota, atau 111 persen dari target kuota di tahun 2019.

Adapun total realisasi FLPP dari tahun 2012 hingga 2020 adalah sebesar Rp 4,48 triliun untuk 38.089 unit rumah. FLPP turut berkontribusi terhadap pertumbuhan pembiayaan konsumer BRIsyariah yang tumbuh sekitar 52,62 persen di kuartal II 2020 secara yoy.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement