Selasa 11 Aug 2020 09:51 WIB

Bapeltan Jambi Lakukan Percepatan Peningkatan Kapasitas SDM

Seluruh jajaran di Kementan diminta berpikir out of the box.

Petani menyemprotkan cairan pestisida pada tanaman bawang merah di Kebun Baru, Kayu Aro Barat, Kerinci, Jambi, Jumat (7/8/2020). Kementerian Pertanian mendorong para petani untuk mengakses kredit usaha rakyat (KUR) yang telah digelontorkan pemerintah melalui perbankan sebesar Rp50 triliun pada tahun ini guna meningkatkan usaha tani maupun memperluas budi daya tanaman pertanian.
Foto: ANTARA/Wahdi Septiawan
Petani menyemprotkan cairan pestisida pada tanaman bawang merah di Kebun Baru, Kayu Aro Barat, Kerinci, Jambi, Jumat (7/8/2020). Kementerian Pertanian mendorong para petani untuk mengakses kredit usaha rakyat (KUR) yang telah digelontorkan pemerintah melalui perbankan sebesar Rp50 triliun pada tahun ini guna meningkatkan usaha tani maupun memperluas budi daya tanaman pertanian.

REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Kementerian Pertanian (Kementan) melakukan berbagai upaya strategi pendekatan terkait kebijakan pembangunan pertanian. Hal tersebut dilakukan oleh semua unit kerja bahkan Unit Pelaksana Teknis (UPT) dibawah Kementan, termasuk salah satunya Balai Pelatihan Pertanian (Bapeltan) Jambi.

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo menegaskan kepada seluruh jajarannya di Kementan untuk bekerja keras terutama dalam meningkatkan Ketahanan Pangan. "Mulai hari ini tancap gas mengawal ketahanan pangan. Tidak boleh berpikir dan bertindak biasa. Harus out of the box. Kita tidak boleh membiarkan bangsa yang besar ini terseok-seok," kata Syahrul dalam siaran persnya, Selasa (11/8).

Sama halnya dengan yang ditegaskan Menteri Pertanian, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi juga menyampaikan kepada seluruh unit kerja maupun UPT nya agar semua elemen harus cepat menyesuaikan  dan tetap bertahan dalam kondisi ini.

"Perubahan yang terjadi tentunya harus disikapi secara bijak. Tetap produktif ditengah pandemi menjadi satu keharusan. Meski dengan keterbatasan ruang dan gerak, digitalisasi menjadi sebuah keniscayaan untuk terus memperkuat produksi dan koordinasi hingga ke lapangan," tutur Dedi.

Menurut Dedi, program-program Kementan ibarat menu lengkap, salah satunya ada di gerakan Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani). Semua elemen didorong untuk memperkuat peran kostratani sebagai pusat gerakan pembangunan pertanian di tingkat kecamatan. 

"Selain itu Kostratani juga sebagai pusat data dan informasi. Saat ini BPPSDMP melakukan upaya strategi dalam penguatan peran Kostratani yaitu dengan pembentukan model BPP Kostratani berbasis ICT didekat kantor wilayah seluruh unit kerja pusat, tidak hanya UPT lingkup BPPSDMP tapi juga UPT litbang dan Karantina," papar Dedi.

Untuk itu, Dedi mengungkapkan semua UPT dibawah kementan bergerak mendorong dan melakukan sosialisasi sekaligus memperkuat salah satunya melalui pelatihan agar fungsinya sebagai pusat data dan informasi segera terwujud seperti halnya yang dilakukan oleh Bapletan Jambi ini," ujar Dedi, Senin (10/8).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement