REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Sektor Pariwisata merupakan salah satu sektor yang terdampak cukup besar oleh pandemi Covid-19. Lokasi kunjungan pariwisata yang biasa dipenuh oleh banyak orang, mendadak sepi pengunjung. Sebagian lokasi kunjungan wisata bahkan harus tutup demi mencegah penularan lebih luas lagi. Dengan matinya sektor pariwisata membuat Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), yang hidup karena ramainya lokasi wisata, ikut meredup.
Oleh karena itu, PT Pertamina (Persero) melalui Marketing Operation Region (MOR) VII menjalin kerjasama dengan Dinas Koperasi dan UKM Daerah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) serta Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Manado untuk memberikan stimulan kepada UMKM agar kembali bangkit dan bisa berkegiatan kembali. Stimulan yang diberikan berupa pemberian modal usaha dalam Program Kemitraan di Pertamina.
Kerjasama dengan Dinas Koperasi dan UKM Daerah Provinsi Sulut serta Disperindag Kota Manado ini merupakan tindak lanjut dari rapat koordinasi yang dilakukan antara PT Pertamina (Persero) dengan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia yang membahas mengenai akses permodalan UMKM Sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) di empat Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) yaitu Borobudur, Labuan Bajo, Mandalika, dan Likupang Sulawesi Utara.
Tahap awal, Pertamina bersama Dinas Koperasi dan UKM Daerah Provinsi Sulut dan Disperindag Kota Manado melaksanakan sosialisasi kepada UMKM yang berada di bawah binaan kedua instansi tersebut mengenai Program Kemitraan yang ada di Pertamina, Selasa (4/8).
Sosialisasi yang dilakukan secara online ini dihadiri oleh Kepala Dinas Koperasi dan UKM Daerah Provinsi Sulut, Ir. Ronald Sorongan,. M.Si, serta lebih dari 100 UMKM yang bergerak di sektor pariwisata yang datang dari berbagai daerah di Provinsi Sulawesi Utara.
Unit Manager Communication & CSR MOR VII, Laode Syarifuddin Mursali, mengungkapkan harapannya bahwa dengan adanya kerjasama ini diharapkan bisa membangkitkan kembali sektor pariwisata yang sempat vakum. "Bergeraknya sektor pariwisata maka akan mengangkat juga UMKM yang hidup dari sektor ini," ungkapnya.
Setelah sosialisasi ini, lanjut Laode, UMKM yang ingin bergabung dalam Program Kemitraan akan diarahkan untuk mengisi formulir dan sejumlah kelengkapan dokumen. Dokumen tersebut nantinya akan disubmit ke Pertamina untuk diseleksi. "Setiap UMKM yang mengajukan permohonan modal akan melalui serangkaian prosedur termasuk proses survey terhadap usaha yang dijalankan," lanjut Laode.
Pertamina MOR VII sendiri di tahun 2020 ini telah menggelontorkan bantuan modal sebesar Rp 10,2 miliar dimana sebesar Rp 5,1 miliar tersalur di Sulawesi Selatan, Rp 2,2 miliar tersalur di Gorontalo, Rp 2 miliar tersalur di Sulawesi Utara, Rp 765 juta tersalur di Sulawesi Tenggara, dan Rp 135 juta di Sulawesi Barat. Target penyaluran bantuan modal hingga akhir tahun 2020 adalah sebesar Rp 17 miliar.
Selain kerjasama dengan instansi pemerintahan, Pertamina juga telah menjalin kerjasama dengan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Sulawesi Selatan. Pertamina juga membuat program Pinky Movement bagi pelaku usaha bisnis LPG 3 kg dan UMKM lainnya untuk memberikan akses lebih mudah dalam beralih ke Bright Gas. "Pertamina juga terbuka kepada UMKM lain yang ingin mendapatkan bantuan modal usaha. Informasi lebih lengkap bisa diakses di www.pertamina.com/id/program-kemitraan," pungkas Laode.**