REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nilai tukar (kurs) rupiah, yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu (5/8) pagi menguat menjelang rilis data pertumbuhan ekonomi kuartal II 2020 oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada siang ini. Pada pukul 09.25 WIB, rupiah menguat 100 poin atau 0,68 persen menjadi Rp 14.525 per dolar AS dari sebelumnya Rp 14.625 per dolar AS.
Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan pagi ini mata uang negara pasar berkembang terlihat menguat terhadap dolar AS. "Penguatan ini kemungkinan didukung oleh prospek persetujuan stimulus lanjutan Pemerintah AS senilai satu triliun dolar AS untuk memulihkan ekonomi AS yang terdampak pandemi," ujarnya di Jakarta, Rabu (5/8).
Menurut Ariston, stimulus yang besar memberikan sentimen positif ke aset berisiko karena stimulus berdampak positif ke perekonomian. Selain itu, lanjutnya, stimulus yang besar juga bisa menekan nilai tukar negara yang bersangkutan karena potensi banyaknya uang yang beredar.
"Hari ini Indonesia akan merilis data GDP Q2 2020. Data ini mungkin bisa memberikan tekanan ke rupiah bila hasilnya di bawah ekspektasi pasar," kata Ariston.
Ariston memperkirakan rupiah berpotensi bergerak menguat di kisaran Rp14.500 per dolar AS hingga Rp 14.700 per dolar AS. Pada Selasa (4/8) kemarin, rupiah ditutup menguat 5 poin atau 0,03 persen menjadi Rp14.625 per dolar AS dari sebelumnya Rp 14.630 per dolar AS.