REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) atau PPI melakukan perluasan penetrasi pasar ekspor dan ekspansi bisnis dengan mendirikan Representative Office (RO) PPI di Singapura.
Direktur Utama PPI Fasika Khaerul Zaman mengatakan, perusahaan telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Legacy Singapura Holdings Ptd Ltd dalam Representative Office (RO) PPI di Singapura pada 13 Juli lalu.
Kerja sama tersebut bertujuan menciptakan sinergi sesuai kompetensi dan potensi yang dimiliki masing-masing perusahan. "Tentu dengan tetap memperhatikan dan menjunjung tinggi prinsip kelayakan, saling menguntungkan, dan untuk kepentingan umum," ujar Fasika dalam keterangan tertulis yang diterima Republika di Jakarta, Jumat (24/7).
Fasika mengatakan, RO di Singapura akan menjadi hub trading ke Jepang, Malaysia, China, serta ke negara-negara Asia dan sekitarnya. Terutama untuk produk pangan atau hortikultura.
"Kami akan terus memantau peluang ekspor untuk memasarkan produk dan komoditas yang bernilai jual tinggi. Melalui MoU dengan Singapura ini, PPI menggenjot kembali peluang bisnis di masa new normal dan terus berekspansi ke negara-negara lainnya," ucap Fasika.
Fasika menyebut cangkang sawit atau palm kernel shells dan berbagai jenis produk hortikultura akan menjadi komoditas utama yang akan dipasarkan dan produk-produk lainnya yang bernilai jual di Singapura. Fasika menilai MoU ini menjadi salah satu langkah pengembangan dan penetrasi PPI di luar negeri, setelah sebelumnya PPI telah memiliki RO di tiga negara yaitu China, Mesir, dan Taiwan.
"Selanjutnya PPI akan menambah RO yang berlokasi di Dubai untuk terus mempertahankan eksistensi PPI dan memperluas pasar internasional," kata Fasika menambahkan.