REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) Korea Selatan turun mencapai 3,3 persen pada kuartal II tahun ini. Penurunan tersebut merupakan dampak lanjutan dari penyebaran Covid-19, dilansir Xinhua.
Sementara pada kuartal I 2020, PDB Korea Selatan turun 1,3 persen. Penurunan PDB akibat Covid-19 ini merupakan yang tercepat sepanjang 22 tahun terakhir. Pada kuartal I 1998, ekonomi Korea Selatan terguncang setelah mengalami krisis valuta asing.
Pandemi Covid-19 telah melemahkan perdagangan global. Hal tersebut memukul keras aktivitas pengiriman ke luar Korea Selatan. Ekspor, yang berperan besar terhadap pertumbuhan ekonomi Korea Selatan, jatuh hingga 16,6 persen pada kuartal II dibandingkan kuartal sebelumnya.
Sekali lagi, penurunan aktivitas ekspor ini merupakan yang terbesar dalam 56 tahun terakhir. Pada kuartal IV 1963, aktivitas ekspor Korea Selatan sempat turun tajam hingga 24,0 persen. Di sisi lain, aktivitas impor periode ini juga merosot 7,4 persen karena anjloknya harga minyak mentah dunia.