REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Untuk bisa melebarkan pasar, PT Perusahaan Gas Negara (PGN) sedang menyasar pasar baru dengan masuk ke wilayah real estate dan perumahan kelas menengah ke atas. Untuk wilayah ini, PGN akan membangun tanki LNG dan CNG.
Direktur Utama PGN, Suko Hartono menjelaskan, saat ini ada peluang PGN bekerja sama dengan sektor properti untuk menyasar kebutuhan gas sebagai sumber energi pelanggan menggantikan elpiji. Suko menjelaskan, jika hanya bergantung pada jaringan gas rumah tangga melalui pipa saja, PGN baru bisa menyasar 0,9 persen pelanggan rumah tangga.
"Kami buat trobosan kawasan rumah tangga menengah ke atas kami akan gunakan secaman iso tank LNG atau bisa CNG. Lalu masuk ke perumahan kami pasang pipa. Ini akan kami kerjasamakan dengan pengembang dan badan usaha," ujar Suko di Komisi VII DPR RI, kemarin.
Suko menjelaskan dengan konsumsi rumah tangga menggunakan elpiji misalnya 30 meter kubik sebulan. Maka, apabila PGN bisa masuk dan mengganti konsumsi elpiji ini dengan jaringan pipa gas maka PGN bisa mendapatkan pasar baru.
"Kalau kita gunakan tanki, misalnya satu rumah tangga asumsi 30 meter kubik sebulan dengan pelanggan 1.000 maka ini setara tangki BBM yang 30 ribu sebulan. Volume seribu ini bisa dijalankan jadi bisa tumbuh," ujar Suko.
Namun Suko tak menampik rencana ini butuh investasi yang tak kecil. Maka, Suko menjelaskan PGN membuka kerja sama baik dengan pihak swasta maupun BUMN lain yang juga ingin bersama sama menyasar pasar baru ini.
"Proyek jargas ini memang murah, tapi investasinya mahal. Kami siasati," ujar Suko.