REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menilai holding penerbangan bisa meningkatkan pariwisata. Terlebih saat ini industri penerbangan dan pariwisata terpuruk semenjak pandemi Covid-19 masuk ke Indonesia.
"Kita kerja sama dengan Angkasa Pura I dan II. Kementerian BUMN mau membuat holding penerbangan dengan Garuda juga, Pelita Air, dan lainnya akan digabung menjadi satu. Semua jadi satu pintu," kata Irfan saat menghadiri rapat panja pemulihan pariwisata dengan Komisi X DPR, Selasa (7/7).
Untuk itu, Irfan mengharapkan untuk selanjutnya situasi dapat lebih baik. Dengan adanya holding penerbangan, Irfan menilai akan memudahkan upaya dalam meningkatkan pariwisata seperti peran holding penerbangan di Dubai.
Selain itu, Irfan mengatakan Garuda juga mengupayakan kerja sama dengan pemerintah daerah untuk memberikan lebih banyak relaksasi. Dia mengharapkan pemerintah daerah dapat melonggarkan akses masuk seperti Bali yang sebenarnya masih memiliki daya tarik menerima wisatawan domestik.
Irfan mencontohkan, sebelum terjadi pandemi, Garuda masih melayani 16 penerbangan Jakarta-Depasar namun saat ini berkurang drastis. "Sampai hari ini hanya satu penerbangan (ke Bali) dan hanya tinggal 15 sampai 20 penumpang saja. Ini karena pemerintah daerah Bali membatasi khusus hanya penumpang memiliki PCR," ungkap Irfan.