Warta Ekonomi.co.id, Bogor
Microsoft berniat menutup seluruh Microsoft Store secara permanen. Apakah latar belakang di balik putusan tersebut?
Perusahaan mengambil langkah itu guna memfokuskan penjualan di saluran daring. Lebih lanjut, penjualan luring di 83 gerai fisik globalnya bakal berpindah ke situs resmi.
Asal tahu saja, Microsoft yakin bisa melayani pelanggan tanpa gerai fisik. "Penjualan kami sudah bertumbuh secara daring, setelah produk berkembang ke penawaran digital. Tim kami berhasil melayani pelanggan di luar toko fisik," ujar Corporate Vice President Microsoft David Porter, dikutip dari The Verge, Minggu (28/6/2020).
Baca Juga: Mencoba Kecanggihan Printer Portabel Canon PIXMA TR150 | Review
Awalnya, kebijakan itu baru akan Microsoft terapkan pada 202. Akan tetapi, wabah corona mempercepat implementasi aturan itu.
Meski menutup puluhan gerai fisik, Microsoft mengklaim itu tak 'kan memengaruhi pekerjaan di toko-toko tersebut. "Mereka masih tetap akan menjadi tenaga kerja kami," begitu kata perusahaan.
Lebih lanjut, empat gerai fisik Microsoft juga bakal beralih menjadi Experience Store, berlokasi di New York, Sydney, London, dan Washington.