Ahad 28 Jun 2020 00:45 WIB

Pelaku Kuliner Didorong Cepat Beradaptasi

Kuliner yang merupakan bagian dari sektor pariwisata yang terkena dampak langsung

Suasana sepi pusat kuliner pintar yang ditutup kembali di Banyuwangi, Jawa Timur, Senin (22/6/2020). Pusat kuliner yang sempat dibuka untuk simulasi penerapkan tatanan normal baru pada 10 Juni lalu itu, kembali ditutup karena banyak pengunjung yang tidak mematuhi protokol kesehatan COVID-19.
Foto: ANTARA/Budi Candra Setya
Suasana sepi pusat kuliner pintar yang ditutup kembali di Banyuwangi, Jawa Timur, Senin (22/6/2020). Pusat kuliner yang sempat dibuka untuk simulasi penerapkan tatanan normal baru pada 10 Juni lalu itu, kembali ditutup karena banyak pengunjung yang tidak mematuhi protokol kesehatan COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Para pelaku usaha di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, termasuk kuliner didorong cepat beradaptasi pada masa normal baru. Dosen Ilmu dan Teknologi Pangan dari Universitas Sebelas Maret Surakarta, Ardhea Mustika Sari mengatakan kuliner yang merupakan bagian dari sektor pariwisata yang terkena dampak langsung dari pandemi Covid-19.

"Masa pandemi ini hampir semua subsektor pariwisata tak terkecuali kuliner ikut terdampak yang otomatis mengalami penurunan omzet yang sangat tajam," katanya, Sabtu (27/6)

Ardhea mendorong para pelaku usaha kuliner cepat bangkit dengan beradaptasi dan melakukan segala kegiatan yang berpedoman pada protokol kesehatan, termasuk lebih memanfaatkan teknologi.

"Banyak kehidupan yang berubah ke arah digital seperti melakukan teleconference atau virtual meeting dan juga webinar. Ini adalah bukti bahwa digitalisasi merupakan bagian dari era normal baru yang berlaku kepada semua sektor termasuk sektor kuliner yang diharapkan dapat membawa suatu terobosan, khususnya di Surakarta," katanya.

Hasta Gunawan juga berpendapat bahwa para pelaku di sektor kuliner harus dapat melakukan terobosan dengan mengedepankan kreativitas dalam mengelola produk. Di antaranya bagaimana mengemas jenis-jenis makanan yang bisa lebih awet meski tanpa pengawet.

"Kita harus terus berpikir dan mengembangkan bagaimana kreativitas-kreativitas di bidang pengemasan ini menjadi lebih menarik konsumen," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement