REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan, akan ada kekurangan sekitar 2,5 juta Sumber Daya Manusia (SDM) industri pada 2024. Maka program penyiapan SDM industri menjadi salah satu fokus kementerian pada tahun depan.
Kekurangan itu, jelasnya, merupakan kondisi di luar berbagai program sumber daya industri yang ada di Kementerian Perindustrian (Kemenperin). "Ini kami bicara di luar program-program yang sudah ada di Kementerian Perindustrian. Nanti akan ada gap (kesenjangan) sebesar 2 koma sekian juta yaitu kebutuhan sumber daya manusia industri yang perlu atau yang dibutuhkan bagi industri pada 2024," tutur Agus dalam Rapat Kerja di Komisi VI DPR RI, Jakarta, Selasa, (23/6).
Agus pun mengusulkan tambahan anggaran sebesar Rp 1,017 triliun Kemenperin pada 2021 untuk program Penyiapan SDM Industri. "Program ini sangat penting," tegasnya.
Ia juga mengusulkan tambahan anggaran untuk tiga program lainnya. Meliputi program perlindungan dan pengamanan industri dalam negeri Rp 1,5 triliun, lalu program penumbuhan industri subtitusi impor Rp 500 miliar, dan program pengembangan infrastruktur digital sektor industri mencapai Rp 410,7 miliar.
Agus menyatakan, anggaran Kemenperin masih sangat terbatas dan kecil. Sementara, kementerian sedang berupaya memulihkan industri lebih cepat.
Ia menyebutkan, pagu anggaran Kementerian Perindustrian (Kemenperin) pada 2021 menyusut 12 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Hal itu bisa membuat daya saing industri nasional lebih kecil dibandingkan negara lainnnya.
"Antara APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) kemenperin 2020 dan pagu indikatif tahun 2021 ada penurunan sebesar 12 persen. APBN kemenperin 2020 sebesar 2,952 triliun dan sekarang pagu indikatif nya sekitar 2,596 triliun," ujar Agus.