REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengungkapkan alasan kini ikut mengurus sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Ia belakangan memang banyak mendorong pelaku UMKM maju, salah satunya melalui digitalisasi.
"Investasi hampir mencakup semua lini. Tapi kami dengan Pak Airlangga (Menko Perekonomian) pintar-pintar bagi-bagi. Pembagian saya, Pak Airlangga berjalan sangat baik. UMKM ini harusnya di Pak Airlangga, tapi tiba-tiba karena dia (UMKM) merambah ke Bekraf, akhirnya sepakat jadi di tempat saya," katanya dalam rapat kerja bersama Badan Anggaran DPR RI di Jakarta, Senin (22/6).
Luhut menjelaskan Bekraf (Badan Ekonomi Kreatif) yang kini bergabung dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif merupakan salah satu dari tujuh kementerian/lembaga di bawah koordinasi kementeriannya.
Kendati berada dalam sektor pariwisata, ekonomi kreatif juga berkembang pesat di skala UMKM. Oleh karena itu, pemerintah ingin mendorong perkembangan UMKM yang diharapkan bisa berkembang dengan pesat secara digital di tengah pandemi ini.
"UMKM online itu baru 8 juta. Kita akan dorong itu jadi 10 juta. Dalam sebulan pertama sudah hampir 500 ribu tambahan lagi. Apa dampaknya? Selling-nya mereka itu sudah hampir 2.100 persen. Dan ini akan mendorong UMKM kota di daerah terpencil bisa masuk dalam sistem yang bagus ini," katanya.
Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) mencatat ada 64,1 juta pelaku UMKM di Indonesia per semester I tahun 2019. Dari jumlah itu sebanyak 63,3 juta atau 98,6 persen merupakan pelaku usaha mikro, sisanya pelaku usaha menengah (1,2 persen) dan menengah (0,09 persen).
Dari 64,2 juta pelaku UMKM itu, baru 13 persen atau sekitar 8,3 juta UMKM di antaranya yang sudah memanfaatkan digitalisasi dalam menjalankan usahanya.