Kamis 18 Jun 2020 07:36 WIB

Kemendag Dorong Ekspor Makanan Olahan

Ekspor makanan olahan periode Januari sampai April 2020 sebesar 1,32 miliar dolar AS.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Friska Yolandha
Pekerja memproses makanan olahan cokelat disalah satu sentra produksi di Kademangan, Blitar, Jawa Timur, Sabtu (18/5/2019).
Foto: Antara/Irfan Anshori
Pekerja memproses makanan olahan cokelat disalah satu sentra produksi di Kademangan, Blitar, Jawa Timur, Sabtu (18/5/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah mendorong ekspor makanan olahan di tengah pandemi Covid-19. Produk tersebut dinilai memiliki peluang ekspor besar sekaligus dapat memasuki pasar baru.

"Makanan olahan masih berpeluang besar di pasar global. Kami akan terus mencari terobosan baru meningkatkan ekspor makanan olahan dan diharapkan dapat mendorong kinerja ekspor nonmigas,” ujar Menteri Perdagangan Agus Suparmanto melalui keterangan resmi, Rabu (17/6).

Maka Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Kasan kemudian melakukan pendekatan dengan para pelaku usaha. Tujuannya agar bisa memanfaatkan peluang ekspor produk pangan olahan secara maksimal. 

Kasan pun melakukan pertemuan virtual dengan PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk pada Rabu, (17/6). Melalui pertemuan itu, kata dia, Kementerian Perdagangan (Kemendag) bisa mendapatkan banyak informasi dari eksportir. 

"Dari informasi yang didapatkan secara langsung dari para eksportir, kami bisa mendalami berbagai hambatan yang dihadapi di lapangan. Lalu menjadikannya sebagai dasar penyusunan kebijakan dan pengelolaan informasi pasar untuk melayani pelaku usaha di meja bantuan atau help desk ekspor di Kementerian Perdagangan," jelas Kasan.

Lewat pertemuan virtual itu, dirinya menyampaikan, para perwakilan perdagangan di luar negeri, yaitu Atase Perdagangan dan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) siap membantu para pelaku usaha meningkatkan kinerja ekspor nasional. Di antaranya dengan mencarikan buyer dan distributor di negara bersangkutan serta membantu branding merek lokal yang sudah masuk pasar global. 

Menurutnya, para perwakilan perdagangan juga harus mengetahui produk yang dibawa para distributor. Dengan begitu dapat disesuaikan pasar ekspornya berdasarkan permintaan dan pemetaan pasar. 

Kasan juga menegaskan, Kemendag akan terus melakukan promosi ekspor dan penjajakan kesepakatan dagang atau business matching secara virtual melalui perwakilan perdagangan. Termasuk menyelenggarakan pelatihan ekspor secara virtual dan peningkatan pelayanan informasi ekspor. 

“Kami berharap pelaku usaha tetap optimis. Lalu terus menggenjot ekspor makanan olahan Indonesia," tegasnya.

Kemendag mencatat nilai ekspor produk makanan olahan pada periode Januari sampai April 2020, sebesar 1,32 miliar dolar AS. Angka itu meningkat 7,9 persen dibandingkan periode sama tahun lalu.

 

Negara tujuan utama ekspor produk makanan olahan Indonesia pada periode Januari hingga April 2020 yaitu Amerika Serikat sebesar 293,6 juta dolar AS, dengan pangsa pasar 22,11 persen. Disusul Filipina 161,4 juta dolar AS, Malaysia 101,6 juta dolar AS, 74,9 juta dolar AS, dan Jepang sebesar 71,9 juta dolar AS, dengan pangsa pasar 5,41 persen. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement