Jumat 12 Jun 2020 13:34 WIB

BRI Dorong Ketahanan Pangan di Tengah Pandemi

Pada masa pandemi penguatan pangan menjadi hal yang sangat krusial

Rep: Novita Intan/ Red: Gita Amanda
 Direktur Utama Bank BRI Sunarso secara simbolis memberikan bantuan dari Yayasan Baitul Mal BRI (YBM BRI) senilai Rp 1,6 miliar kepada 31 kelompok tani peserta program Peningkatan Keterampilan Usaha Rakyat (PKUR) yg bergerak di bidang pertanian horticultural
Foto: Bank BRI
Direktur Utama Bank BRI Sunarso secara simbolis memberikan bantuan dari Yayasan Baitul Mal BRI (YBM BRI) senilai Rp 1,6 miliar kepada 31 kelompok tani peserta program Peningkatan Keterampilan Usaha Rakyat (PKUR) yg bergerak di bidang pertanian horticultural

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) berupaya mendorong ketahanan pangan di Indonesia. Tercatat BRI hingga akhir Mei 2020 komposisi penyaluran KUR BRI pada sektor pertanian telah mencapai lebih dari 30 persen dan untuk sektor produksi pada KUR Mikro melebihi 60 persen.

Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan pada masa pandemi ini penguatan pangan menjadi hal yang sangat krusial. "BRI sebagai bank yang memiliki fokus terhadap pemberdayaan UMKM berkomitmen mendukung program program pemerintah terkait hal tersebut," ujarnya dalam keterangan tulis, Jumat (12/6).

Baca Juga

Dalam kesempatan tersebut Sunarso menyerahkan secara simbolis kredit KUR senilai Rp 50 juta untuk dua peserta perwakilan. Selain itu, diberikan juga secara simbolis bantuan dari Yayasan Baitul Mal BRI (YBM BRI) senilai Rp 1,6 miliar kepada 31 kelompok tani peserta program Peningkatan Keterampilan Usaha Rakyat (PKUR) yg bergerak di bidang pertanian hortikultura.

“Pandemi ini memberikan tekanan yang luar biasa untuk pelaku UMKM termasuk para petani. Oleh karena itu, KUR serta memberikan relaksasi kredit nasabah terdampak, melalui berbagai programnya BRI terus berupaya agar UMKM bisa bertahan dan adaptif dalam menyambut era New Normal,” ucapnya.

Secara nasional BRI telah berhasil menyalurkan KUR senilai lebih dari Rp 47,4 Triliun kepada lebih dari 1,7 juta pelaku UMKM atau setara 39,35 persen dari target yang telah ditetapkan oleh Pemerintah.

“Menghadapi kondisi yang penuh tantangan seperti saat ini, BRI masih optimistis hingga akhir tahun perseroan dapat mencapai target yang telah ditetapkan oleh pemerintah,” ucapnya.

Ke depan BRI berupaya mendorong agar KUR secara nasional tetap tumbuh secara sehat yakni dengan melakukan selective growth terhadap beberapa sektor produksi yang terus menggeliat, seperti pertanian dan kesehatan. Selain itu, BRI juga telah melakukan loan digitalization sehingga meski di tengah imbauan penerapan protokol kesehatan dan physical distancing tenaga pemasar BRI tetap dapat beraktivitas dengan aman.

“Saat ini kami tengah mempersiapkan skema kredit baru bagi pelaku UMKM dengan tujuan agar setelah pandemi ini berlalu mereka bisa segera bangkit dan kembali mampu menggerakkan roda perekonomian nasional,” ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement