REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perdagangan Agus Suparmanto menyatakan, meski pandemi Covid-19 masih ada, kegiatan perdagangan harus tetap dibuka. Tujuannya, agar roda perekonomian meningkat.
Dibukanya aktivitas perdagangan, lanjutnya, harus dibarengi dengan penerapan protokol kesehatan yang disiplin. "Sehingga kita bisa cepat beradaptasi dan memasuki tatanan kehidupan baru atau new normal, kegiatan-kegiatan yang kita lakukan banyak berubah dengan adanya Covid-19," jelas Agus dalam diskusi di Jakarta pada Kamis, (11/6).
Dirinya optimistis, negeri ini bisa menghadapi Covid-19 secara baik. Sebab, alasan aktivitas perdagangan dibuka juga demi menghindari pemutusan hak kerja (PHK) karyawan.
Ia tidak memungkiri, saat ini jumlah pedagang pasar yang positif Covid-19 terus bertambah. Maka, sambungnya, kegiatan perdagangan seperti pasar akan dibuka bertahap.
"Kita berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah (Pemda) setempat. Lalu dibuka dengan melihat zona kuning dan zona hijau, ini yang diprioritaskan," tuturnya.
Apabila pasar yang sebelumnya terdapat kasus positif Covid-19 dibuka, kata dia, maka harus dilakukan tes cepat dan tes PCR. Ini bertujuan memastikan para pedagang sehat.
"Yang sulit adalah OTG (orang tanpa gejala), namun kita yakin dengan mengedepankan protokol kesehatan, mematuhi pakai masker, sarung tangan, dan face shield, bisa kita lalui. Kembali lagi kita kerja sama sama Pemda dan Kementerian atau Lembaga lain, harus satu sinergi," kata Agus.