REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Aneka Tambang Tbk (Persero) atau Antam berupaya mencari pasar baru tujuan ekspor feronikel (bahan baku stainless steel). Direktur Niaga Antam Aprilandi Hidayat Setia mengatakan penjualan feronikel menjadi strategi bagi perusahaan menyusul larangan ekspor biji nikel ekspor.
"Antam di 2020 untuk komoditas nikel kita fokus dengan menjaga produksi dari feronikel di (Kecamatan) Pomalaa (Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara)," ujar April dalam konferensi pers secara virtual usai RUPS Antam di Jakarta, Kamis (11/6).
Selain menjaga produksi feronikel, lanjut April, perusahaan juga berusaha keras mempertahankan pasar di tengah kondisi pandemi saat ini. April menilai hambatan terbesar terjadi akibat adanya pembatasan aktivitas ekonomi yang diterapkan di negara-negara yang selama ini menjadi tujuan ekspor feronikel Antam seperti India dan Korea Selatan (Korsel).
"Dengan adanya Covid-19, pembeli di India sempat benarlah keuangan dan ada lockdown juga sehingga beberapa target pasar kita alihkan ke China. Kita juga coba jajaki kembali pasar Eropa," ucap April.
Selain itu, kata April, perusahaan juga mulai melakukan negosiasi dengan para pembeli domestik agar membeli sesuai dengan harga patokan mineral (HPM) yang sudah dikeluarkan Kementerian ESDM.
"Saat ini permen (peraturan menteri) sudah berlaku. Kami sudah memguoayaoany dan seperitnya akan ada titik terang sehingga kita bisa menjual biji nikel domestik dengan harga sesuai regulasi pemerintah," kata April menambahkan.