REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Dana Moneter Internasional (IMF) sepakat untuk memberikan pinjaman kepada Ukraina sebesar 5 miliar dolar AS atau setara Rp 70 triliun. Pinjaman tersebut rencananya akan digunakan untuk mengantisipasi kemungkinan resesi akibat dampak Covid-19.
Ukraina akan menerima pencairan langsung sekitar 2,1 miliar dolar AS dari Stand-By Arrangement 18 bulan. Jumlah tersebut 200 juta dolar AS lebih hanyak dari yang semula direncanakan.
"Pendanaan ini akan membantu kami mengatasi tantangan yang disebabkan oleh Covid-19," kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy dikutip Reuters, Rabu (10/6).
Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva mengatakan, sisa dana pinjaman akan diberikan dalam empat tahapan. Pemberian dana pinjaman ini difokuskan untuk menjaga stabilitas keuangan daripada reformasi struktural.
Sebagai salah satu negara termiskin di Eropa, Ukraina tidak memiliki kekuatan finansial untuk melakukan langkah-langkah stimulus. Padahal banyak bisnis tidak dapat beroperasi karena Ukraina telah melakukan lockdwon sejak Maret lalu.
Selain IMF, Ukraina juga berharap mendapat pembiayaan dari Uni Eropa ataupun lembaga keuangan lainnya. Ekonomi Ukraina mengalami kontraksi sekitar 5 persen pada tahun ini. Sedangkan di kuartal kedua sebesar ekonomi negara tersebut kontraksi 12 persen.