Kamis 04 Jun 2020 16:44 WIB

Petani Keluhkan Pupuk SP36 Langka dan Mahal

Pupuk SP36 sangat dibutuhkan untuk membantu pertumbuhan padi di masa awal tumbuh.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Fuji Pratiwi
Petani menebar pupuk pada tanaman padi (ilustrasi). Para petani di Kecamatan Cikedung, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, mengeluhkan pupuk SP36 yang langka. Sebelum benar-benar menghilang, harga pupuk itupun melambung tinggi.
Foto: Antara/Anis Efizudin
Petani menebar pupuk pada tanaman padi (ilustrasi). Para petani di Kecamatan Cikedung, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, mengeluhkan pupuk SP36 yang langka. Sebelum benar-benar menghilang, harga pupuk itupun melambung tinggi.

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU – Para petani di Kecamatan Cikedung, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, mengeluhkan pupuk SP36 yang langka. Sebelum benar-benar menghilang, harga pupuk itupun melambung tinggi.

Salah seorang petani di Desa Mundakjaya, Kecamatan Cikedung, Opih Riharjo, menjelaskan, pupuk SP36 yang di kalangan petani lebih dikenal dengan nama pupuk TS, mulai sulit diperoleh sejak dua pekan terakhir. Selama rentang waktu tersebut, harga pupuk juga mulai mengalami kenaikan.

Baca Juga

Dalam kondisi normal, Opih menyebutkan, harga pupuk TS yang diproduksi oleh PT Petrokimia Gresik itu hanya Rp 200 ribu per kuintal. Namun selama dua pekan terakhir, harga pupuk tersebut naik menjadi Rp 300 ribu per kuintal.

"Sejak tiga hari terakhir, harga pupuk TS bahkan naik lagi jadi Rp 320 ribu per kuintal. Tapi itupun barangnya sekarang tidak ada sama sekali," kata Opih kepada Republika, Kamis (4/6).

 

Opih mengatakan, saat ini umur tanaman padi di desanya rata-rata baru di kisaran kurang dari seminggu. Di saat umur tanaman padi tersebut, pupuk TS sangat dibutuhkan untuk membantu pertumbuhan tanaman padi.

Opih mengaku sudah mencari pupuk TS hingga ke desa-desa tetangga maupun kecamatan tetangganya. Namun, pupuk TS tetap tak bisa ditemukan.

Hal senada diungkapkan petani lain di Desa Mundakjaya, Carsa. Dia pun mengaku belum berhasil memperoleh pupuk TS yang sangat dibutuhkannya. "Sebenarnya walaupun mahal saya berani beli asalkan pupuknya ada. Tapi sekarang pupuknya tidak ada," keluh Carsa.

Terpisah, Wakil Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Indramayu, Sutatang, membenarkan kesulitan memperoleh pupuk TS yang sedang dialami para petani. Tak hanya di Kecamatan Cikedung, kondisi serupa juga disebutnya dialami para petani di kecamatan lainnya di Kabupaten Indramayu.

Untuk mensiasati hal itu, Sutatang menyarankan para petani menggunakan pupuk NPK Phonska sebagai pengganti pupuk SP36. Semua unsur hara yang dibutuhkan tanaman sudah terkandung di dalam NPK Phonska.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement