REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) berkoordinasi dengan berbagai pihak, di antaranya Gabungan Perusahaan Alat-Alat Kesehatan dan Laboratorium (Gakeslab). Ini bertujuan memetakan peluang serta kekuatan industri alat-alat kesehatan dan laboratorium (alkeslab) di Tanah Air.
Hal itu menindaklanjuti perintah Presiden RI Joko Widodo dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) pada 30 April 2020 lalu. Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia sejak awal Maret lalu, dinilai menjadi momen tepat melakukan refleksi serta mereformasi strategi pembangunan ketahanan kesehatan masyarakat ke depan, termasuk industri kesehatan di dalamnya.
BKPM sudah melakukan empat kali pertemuan dengan Gakeslab, guna membahas peta jalan atau road map pengembangan ekosistem alkeslab. Kedua belah pihak sepakat bersinergi membangun industri alkeslab.
Strategi yang dilakukan yaitu meningkatkan daya saing industri alkeslab di Indonesia. Lewat memastikan kemudahan perizinan, menyusun rencana fasilitas yang dapat diberikan, infrastruktur hingga hak paten beragam produk yang dihasilkan.
“Kita duduk dan berpikir bersama untuk membangun pengembangan ekosistem industri alkeslab. Jangka pendek tentunya terkait penanganan Covid-19, jangka menengah terkait industri yang sudah siap membangun pabrikan di Indonesia sejak 5 sampai 10 tahun lalu," ujar Juru Bicara BKPM Tina Talisa melalui siaran pers yang diterima Republika pada Rabu, (3/6).
Ia melanjutkan, dalam jangka panjang tentang bagaimana pengusaha dapat bersinergi dengan peneliti dan akademisi dari universitas serta lembaga penelitian. Tujuannya agar hasil penelitian bisa dikembangkan ke skala industri.
Sekretaris Jenderal Gakeslab Randy H Teguh mengapresiasi langkah BKPM dalam mengawal pengembangan industri alkeslab tanah air. Bagi mereka, tujuan yang ingin dicapai yakni kemandirian kesehatan nasional secara bertahap sampai 2024, dengan mengedepankan keamanan, mutu, serta kinerja alkeslab.
“Gakeslab sedang menyusun lebih detail soal produk-produk apa saja yang siap diproduksi pengusaha nasional. Termasuk produk-produk apa yang dapat dikembangkan oleh perusahaan besar atau Penanaman Modal Asing (PMA) agar bisa menarik investor berproduksi di Indonesia," ujar Randy.
Gakeslab, lanjutnya, juga menginventarisir jumlah dan kesiapan industri. Hal in supaya para pengusaha yang semula importir dan distributor dapat berubah menjadi produsen.