Rabu 03 Jun 2020 10:44 WIB

PUPR: Program Sejuta Rumah Bantu Warga Hadapi Dampak Pandemi

Rumah yang layak huni membuat warga dapat meningkatkan daya tahan tubuh.

Suasana kompleks perumahan bersubsidi di kawasan Bojong Gede, Bogor, Jawa Barat, Ahad (5/4). Kementerian PUPR mengalokasikan anggaran bagi stimulus fiskal subsidi perumahan sebesar Rp 1,5 Triliun untuk 175
Foto: Prayogi/Republika
Suasana kompleks perumahan bersubsidi di kawasan Bojong Gede, Bogor, Jawa Barat, Ahad (5/4). Kementerian PUPR mengalokasikan anggaran bagi stimulus fiskal subsidi perumahan sebesar Rp 1,5 Triliun untuk 175

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dirjen Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Khalawi Abdul Hamid menyatakan program Sejuta Rumah adalah hal yang efektif dalam membantu warga guna mengatasi dampak pandemi Covid-19. Khalawi Abdul Hamid mengemukakan rumah yang layak huni membuat warga diharapkan dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan kebersihan lingkungannya sehingga bisa terhindar dari penularan Covid-19.

"Program Sejuta Rumah ini adalah wujud nyata bahwa negara hadir untuk masyarakat agar dapat memiliki dan tinggal di rumah yang layak huni. Apalagi di masa pandemi Covid-19 ini, rumah menjadi salah satu elemen penting bagi masyarakat untuk melakukan aktifitas sehari-hari bersama keluarganya," kata Khalawi dalam siaran pers, Rabu (3/6).

Baca Juga

Khalawi menerangkan adanya berbagai bantuan dalam program Sejuta Rumah seperti pembangunan rumah, rumah susun, rumah khusus, rumah swadaya dan bantuan prasarana, sarana dan utilitas (PSU) perumahan dan KPR bersubsidi diharapkan dapat membuat masyarakat dapat menempati rumah yang layak. Dengan demikian, lanjutnya, mereka bersama keluarganya dapat ikut mematuhi imbauan pemerintah untuk di rumah saja dan melakukan aktivitas seperlunya saja.

Pada masa pandemi ini, sekitar 80 persen lebih aktivitas masyarakat dilakukan di rumahnya masing-masing. Selain itu, masih menurut dia, adanya kebijakan jaga jarak serta Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah tentunya membuat mobilitas masyarakat berkurang.

"Hampir 86 persen kegiatan masyarakat berada di rumah. Hal ini membuat pemerintah lebih bersemangat dalam melaksanakan program Sejuta Rumah. Apalagi rumah kini tidak hanya berfungsi sebagai tempat tinggal tapi juga sebagai tempat kerja, kantor, tempat belajar anak dan beribadah. Rumah itu sangat penting untuk masyarakat," terangnya.

Terkait dengan pelaksanaan program Sejuta Rumah dalam menyongsong normal baru, Khalawi menyatakan pihaknya telah menyiapkan sejumlah kebijakan padat karya di dua program perumahan. Kedua program tersebut adalah program Padat Karya di dalam pelaksanaan program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) dan bantuan PSU rumah bersubsidi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement