Selasa 02 Jun 2020 16:32 WIB

Dampak Corona, BPS: Kunjungan Wisman Hanya 160 ribu

Indonesia perlu sebuah terobosan agar sektor pariwisata dapat kembali menggeliat.

Rep: Novita Intan/ Red: Fuji Pratiwi
Kepala BPS Suhariyanto.  BPS mencatat jumlah kunjungan wisatawan mancanegara sebanyak 160 ribu pada April 2020.
Foto: Republika/Prayogi
Kepala BPS Suhariyanto. BPS mencatat jumlah kunjungan wisatawan mancanegara sebanyak 160 ribu pada April 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) mengalami penurunan sebesar 87,44 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya atau menjadi 160 ribu pada April 2020. Penurunan ini disebabkan dampak pandemi corona yang terjadi sejak Februari hingga April 2020.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, dampak pandemi corona memberikan penurunan tajam terhadap kunjungan wisman pada tahun ini. Pada April 2019, jumlah kunjungan wisman mencapai 1,27 juta kunjungan.

Baca Juga

Suhariyanto merinci jumlah kunjungan wisman pada April 2020 juga mengalami penurunan sebesar 66,02 persen dibandingkan Maret 2020. Jumlah ini terdiri dari wisman melalui pintu masuk udara sebanyak 755 ribu kunjungan, pintu masuk laut sebanyak 46,56 ribu kunjungan, dan pintu masuk darat sebanyak 112,73 ribu kunjungan.

"Jumlah kunjungan wisman ke Indonesia yang datang melalui pintu masuk udara pada April juga menurun 99,90 persen jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya," kata Suhariyanto dalam konferensi video, Selasa (2/6).

Jika dirinci, lanjut Suhariyanto, penurunan kunjungan wisman terjadi di seluruh pintu masuk udara. Adapun persentase penurunan terbesar terjadi tujuh bandara. Mereka adalah Bandara Husein Sastranegara di Jawa Barat, Bandara Adisucipto di DI Yogyakarta, Bandara Sam Ratulangi di Sulawesi Utara), Bandara Minangkabau di Sumatera Barat, Bandara Sultan Syarif Kasim II di Riau), Bandara Supandio di Kalimantan Barat, Bandara Hasanuddin di Sulawesi Selatan dan Bandara Sultan Badaruddin II di Sumatera Selatan) masing-masing sebesar 100 persen.

Kemudian diikuti Bandara Ahmad Yani Jawa Tengah sebesar 99,82 persen, Bandara Internasional Lombok di NTB sebesar 99,81 persen, dan Bandara Soekarno Hatta Tangerang sebesar 99,79 persen. 

Hampir seluruh negara menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat akibat pandemi corona. "Indonesia perlu sebuah terobosan agar sektor pariwisata dapat kembali menggeliat di tengah tantangan pandemi yang terjadi," ucap Suhariyanto.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement