REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT BNI Syariah meluncurkan uang elektronik berbasis server pertama di Indonesia yang dimiliki oleh institusi keuangan syariah. Direktur BNI Syariah Abdullah Firman Wibowo mengatakan, uang elektronik bernama Hasanahku didesain untuk memperkuat ekosistem industri halal di Indonesia.
"Uang elektorik akan menambah kekuatan dan positioning," katanya, Kamis (28/5).
Untuk tahap awal, Hasanahku akan berfokus ke ekosistem pendidikan yang sudah lebih siap. Ke depannya, uang elektronik ini disiapkan untuk masuk ke ekosistem lain, seperti makanan dan minuman, fashion, travel, dan lainnya. Sektor pendidikan dipilih karena BNI Syariah sudah memiliki ekosistem yang terdiri atas sekitar 600 sekolah.
Hasanahku bekerja sama dengan aplikasi pendidikan yang bisa digunakan untuk berkomunikasi dengan orang tua, transaksi, baik dari sisi pendidikan maupun non-pendidikan, seperti jajan di kantin. Produk yang awalnya bersifat bussiness to bussiness ini sudah bisa dimanfaatkan retail.
"BNI Syariah sudah bekerja sama dengan sekitar 600 sekolah dalam hal payroll, bayar SPP, gaji guru dan lainnya, dan jumlahnya terus bertambah," katanya.
Ia mengatakan, uang elektronik ini merupakan salah satu komitmen BNI Syariah untuk meningkatkan digitalisasi. Selain uang elektronik, BNI Syariah mengembangkan pembukaan rekening secara daring. Ke depannya, kata dia, pengajuan pembiayaan juga akan diupayakan secara daring yang dimulai dengan pengajuan Hasanah Card. Ia meyakini, program ini akan membantu ekspansi pembiayaan dengan cara yang lebih baik.