REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pos Indonesia (Persero) sudah mempersiapkan sederet skenario The New Normal, termasuk mengembangkan aplikasi komunikasi internal dan aplikasi jasa keuangan bagi pelanggan.
Direktur Hubungan Strategis dan Kelembagaan PT Pos Indonesia Noer Fajrieansyah mengatakan, sejalan dengan arahan dari Kementerian BUMN untuk mengantisipasi skenario The New Normal, fitur dan layanan digital bakal menjadi ujung tombak operasional PT Pos ke depan.
Kata Noer, di tengah kesibukan mendistribusikan bantuan sosial di seluruh Indonesia, PT Pos kembali melakukan terobosan dengan mengembangkan layanan digitalnya berupa aplikasi video konferensi Space dan aplikasi layanan keuangan Pos Giro Mobile.
"Pengembangan aplikasi Space pada tahap awal ini kami harapkan menjadi solusi kebutuhan komunikasi dan koordinasi internal yang lebih cepat serta efisien terutama di saat kondisi pandemi Covid-19," ujar Noer dalam siaran pers di Jakarta, Rabu (27/5).
Noer menerangkan, Space merupakan aplikasi yang dibangun Divisi IT PT Pos secara inhouse. Ia menyatakan Space lebih aman bagi PT Pos, lebih efektif dan efisien dari sisi biaya karena dibuat dan dikembangkan sendiri tim internal PT Pos.
Space bisa menjangkau pelosok dan menggunakan bandwith yang adaptif. Space tetap dapat berjalan pada koneksi data rendah (minimal 50 Kbps) dan akan menampilkan kinerja yang maksimal di bandwith tinggi.
"Implementasi layanan ini sangat cocok untuk menjembatani komunikasi internal PT Pos. Apalagi kami memiliki jumlah karyawan yang besar, kondisi regional yang tersebar di seluruh Indonesia, dan akses internet tidak merata," ucap Noer.
Bagi masyarakat, PT Pos menyediakan Pos Giro Mobile (PGM) yang bisa diunduh di Playstore sehingga memudahkan masyarakat melakukan transaksi layanan jasa keuangan PT Pos. "PGM dibuat untuk berkompetisi merebut pasar financial technology khususnya menyasar unbankable society serta menjadi upaya perseroan guna mendukung strategi nasional dalam meningkatkan inklusi keuangan," kata Noer menjelaskan.