Jumat 22 May 2020 14:22 WIB

Medco Energi Merugi 27 Juta Dolar AS pada 2019

Kerugian Medco Energi disebabkan beban rugi anak usahanya, Amman Miineral.

Logo Medco Energi
Logo Medco Energi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA —  PT Medco Energi Internasional Tbk atau MEDC mencatatkan kerugian sebesar 27 juta dolar AS sepanjang tahun 2019. Namun, jika dibandingkan pada 2018 lalu, angka kerugian sudah menurun karena sebelumnya perusahaan mencatat kerugian sebesar 51,3 juta dolar AS.

CEO Medco Energi Roberto Lorato menjelaskan, kerugian pada tahun lalu salah satunya disebabkan beban rugi yang amat besar yang terjadi di anak usaha, yakni Amman Miineral Nusa Tenggara sebesar 49 juta dolar AS. Perusahaan mempunyai saham 39,35 persen pada anak usaha tersebut. 

Medco Energi berupaya agar tahun ini perusahaan bisa terus melakukan perbaikan dalam kondisi keuangan. Roberto mengatakan, hal utama yang harus diperhatikan Medco pada tahun ini adalah penyebaran Covid-19 secara global dan jatuhnya harga minyak. 

Respons cepat yang Medco Energi lakukan dalam menghadapi tantangan baru ini adalah penerapan protokol ketat untuk memastikan kesejahteraan pekerja.

“Serta penangguhan dan efisiensi pengeluaran sebesar lebih dari 200 juta dolar AS untuk menjaga kas dan mendukung neraca Perusahaan,” kata Roberto dalam siaran pers di Jakarta, Jumat (22/5).

Dalam laporan keuangannya, Medco Energi menyebutkan sepanjang tahun lalu EBITDA 660 juta dolar AS. Kemudian, laba kotor sebesar 592 juta dolar AS dengan EBITDA Pro forma Ophir sebesar 802 juta dolar AS.

Selanjutnya, akuisisi Ophir secara langsung menambah EBITDA tujuh bulan sebesar 131 juta dolar AS setelah dikurangi dengan biaya akuisisi tak berulang sebesar 35 juta dolar AS dan biaya integrasi 10 juta dolar AS. Pro forma Ophir EBITDA adalah 238 juta dolar AS. Sinergi tahunan yang berulang dari akuisisi ini akan di atas 50 juta dolar AS.

Sepanjang tahun lalu realisasi belanja modal Medco Energi mencapai adalah 313 juta dolar AS, pro forma 356 juta dolar AS, sesuai dengan panduan. Kemudian telah diselesaikan juga penjualan beberapa aset noninti, termasuk Tunisia, Mexico Block 5, melaksanakan monetisasi pinjaman pemegang saham AMNT dan diikuti dengan dilusi lanjutan kepemilikan di AMNT pada 2019 dan 2020.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement