REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- LG Electronics memindahkan dua lini produksi televisi (TV) dari Gumi (Korea Selatan) ke pabriknya di Indonesia yang berlokasi di Cibitung, Jawa Barat. Keterangan tertulis LG ELectronics Indonesia yang diterima di Jakarta menjelaskan hal itu terkait rencana LG Electronics memperluas bisnis TV-nya dengan tujuan diversifikasi dan meningkatkan kapasitas produksi.
"Komponen utama dari strategi ini adalah fasilitas LG Cibitung di Indonesia, yang akan menjadi pusat regional baru bagi perusahaan, mengambil dua lini produksi dari total enam lini produksi sedang berjalan di Gumi, Korea Selatan," tulis keterangan LG, Kamis (21/5).
Langkah itu diharapkan dapat meningkatkan efisiensi produksi TV LG di seluruh dunia, dengan Gumi mempertahankan statusnya sebagai pusat pengendalian (control tower) yang melakukan pekerjaan yang lebih banyak untuk bisnis LG lainnya yang sedang berkembang. Hal itu juga menjadi bagian dari gambaran lebih besar untuk menyelaraskan kembali strategi produksi LG agar lebih bisa sesuai dengan perubahan demand pasar.
"Peningkatan kapasitas di Indonesia akan memungkinkan LG untuk menyediakan produk bagi konsumen secara lebih baik dari sebelumnya, khususnya untuk negara Asia dan Australia," katanya.
Pasar Eropa yang lebih besar akan seterusnya lanjut dipasok oleh pabrik Mlawa di Polandia. Sementara Reynosa dan Mexicali di Meksiko akan menjadi sumber utama TV LG di Amerika Utara.
Didirikan pada tahun 1995, fasilitas Lini produksi TV, Monitor dan Produk Signage Digital di Cibitung akan ditingkatkan dengan teknologi otomatisasi canggih termasuk proses perakitan, inspeksi kualitas dan pengemasan produk. Dengan ekspansi dan peningkatan, LG Cibitung akan meningkatkan kapasitas tahunan hingga 50 persen.
Peran LG Gumi sebagai pusat pengendalian untuk bisnis TV dan display seluruh dunia akan menjadi lebih penting dengan rencananya untuk memproduksi display yang berteknologi tinggi seperti TV ultra-premium dan monitor medis. Gumi akan menjadi pusat penelitian dan tempat pengujian untuk proses manufaktur yang lebih efisien.
Ikuti Whatsapp Channel Republika