REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Skytrax menaikkan peringkat Bandara Internasional Soekarno-Hatta ke posisi 35 tingkat dunia pada 2020. Tahun sebelumnya Bandara Internasional Soekarno-Hatta berada di peringkat 40 dunia.
President Director PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa (12/5) mengatakan penghargaan dari Skytrax itu merupakan hasil dari komitmen perseroan yang selalu meningkatkan layanan dan fasilitas di Soekarno-Hatta.
"Setiap tahunnya pengembangan dilakukan di Soekarno-Hatta sehingga turis (traveler) merasa nyaman serta puas terhadap layanan dan fasilitas yang ada. Ini juga tidak lepas dari peran seluruh pemangku kepentingan di Soekarno-Hatta," ujarnya.
Ia mengatakan semakin membaiknya peringkat Soekarno-Hatta merupakan hasil dari transformasi digital yang dicanangkan perseroan sejak 2016. Konsep yang diusung perseroan adalah Digitally Ready Enterprise dengan memanfaatkan state of the art technology.
"Hal ini sejalan dengan visi perusahaan menjadi The Best Smart Connected Airport Operator in Region. Kami berkomitmen memberikan yang terbaik melalui digital platform untuk menghadirkan airport digital journey experience bagi masyarakat," kata Awaluddin.
Implementasi transformasi digital yang mendukung Soekarno-Hatta menjadi Smart Connected Airport guna menjaga kenyaman dan kelancaran operasional, antara lain Airport Operation Control Center (AOCC), Terminal Operation Center (TOC), aplikasi iPerform, Digital Droid, i-Millennial Airport Travel Experience (i-Mate Lounge), dan lain sebagainya
Adapun Soekarno-Hatta saat ini beroperasi dengan 3 terminal penumpang yaitu Terminal 1, Terminal 2, dan Terminal 3 yang merupakan terminal terbesar dan termegah di Indonesia. Transportasi publik yang beroperasi di Soekarno-Hatta juga masuk dalam kategori modern dan mengandalkan kecanggihan teknologi seperti Skytrain, Kereta Bandara, hingga taksi listrik.
Guna meningkatkan layanan, Soekarno-Hatta juga mengoperasikan sejumlah peralatan otonom (autonomous equipment) seperti mesin pembersih lantai berbasis robot (robotic scrubber drier) dan digital droid yakni robot DiLo yang bisa berperan selayaknya customer service.
Di tengah COVID-19 ini Soekarno-Hatta juga memiliki layanan Virtual Customer Assistant (VICA) yang bisa diakses di aplikasi INAirports. VICA mengubah layanan customer assistant dari tatap muka menjadi virtual sehingga sangat mendukung physical distancing.
Awaluddin optimis peringkat Soekarno-Hatta di daftar bandara terbaik dunia akan terus meningkat ke depannya seiring dengan tuntasnya revitalisasi Terminal 1 dan Terminal 2, serta pembangunan Terminal 4.
Pada World's Top 100 Airports 2020 di dalam Skytrax World Airport Awards 2020, posisi Soekarno-Hatta lebih baik dari Kuala Lumpur International Airport (peringkat 63) dan Suvarnabhumi Bangkok (peringkat 48). Sementara itu, Changi Singapura masih berada di peringkat pertama.
Soekarno-Hatta juga berhasil berada di peringkat ke-4 dunia untuk kategori World's Best Airport by Passenger Number 2020 (60-70 juta penumpang) atau naik dari 2019 di peringkat ke-6.
Di dalam menentukan peringkat, Skytrax menggelar survey pada September 2019 hingga Februari 2020 yang melibatkan traveler dari 100 negara lebih. Sementara itu, jumlah bandara yang dinilai mencapai 550 bandara di dunia.