REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Central Asia, Tbk (BCA) melakukan pelonggaran suku bunga deposito. Langkah ini untuk memberikan kelonggaran para debitur.
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan penurunan tersebut juga digunakan untuk meningkatkan margin bunga bersih atau net interest margin (NIM). “Deposito bunga turun, restrukturisasi kredit juga bunganya turun, sehingga tidak terlalu berdampak pada margin,” ujarnya kepada wartawan di Jakarta, Selasa (12/5).
Berdasarkan paparan Lembaga Penjaminan Simpanan dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) suku bunga deposito rupiah selama kuartal satu 2020 tercatat turun sebesar 28 basis poin menjadi 5,5 persen.
Begitu juga dengan suku bunga valuta asing yang turun 1,01 persen. Kondisi suku bunga deposito perbankan pun masih terus mengalami penurunan sepanjang pemantauan April dan awal Mei 2020.
Sementara Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Lando Simatupang menambahkan saat ini pelaku industri perbankan mendapat garansi yang cukup kuat untuk menjaga likuditas di tengah pandemi virus corona.
“Hal ini pun membuat upaya penurunan suku bunga deposito berjalan cukup lancar untuk menjaga net interest margin tahun ini yang tengah tertekan,” ucapnya.