REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Penanganan dampak pandemi Covid-19 oleh pemerintah pusat juga menyasar sektor perdagangan. Kementerian Perdagangan melalui Ditjen Perdagangan Dalam Negeri memberikan bantuan sarana dan prasarana kesehatan di 157 pasar rakyat senilai Rp 5,4 miliar.
Menteri Perdagangan Agus Suparmanto mengatakan, bantuan ditargetkan disalurkan kepada enam provinsi yang berstatus zona merah pandemi Covid-19 di Indonesia. Pada Jumat (8/5), bantuan itu disalurkan untuk Provinsi Jawa Barat melalui Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di Gedung Pakuan, Bandung, Jawa Barat, Jumat (8/5).
Agus menambahkan, "Kemendag Peduli" juga menyalurkan bantuan lain yang berasal dari para pegawai, asosiasi, dan pelaku usaha. Bantuan itu antara lain berupa alat kesehatan, alat pelindung diri, beberapa jenis sembako, dan donasi uang tunai Rp 200 juta untuk tenaga medis dan tenaga kesehatan di beberapa rumah sakit di Jabar.
Menurut dia, antuan sarana dan prasarana perdagangan menjadi bagian program refocusing anggaran Kementerian Perdagangan yang ditargetkan untuk membantu pedagang dan pembeli di 157 pasar rakyat di enam provinsi zona merah pandemi Covid-19. Perinciannya, DKI Jakarta (20 pasar), Jawa Barat (54 pasar), Banten (12 pasar), DI Yogyakarta (7 pasar), Jawa Tengah (35 pasar), dan Jawa Timur (29 pasar).
Di Jabar, kata dia, bantuan alat kesehatan untuk 54 pasar rakyat ditujukan untuk 27 kabupaten/kota di Jabar. Yakni, meliputi tangki air, wastafel, selang masuk dan keluar 54 unit, masker 540 dus, sarung tangan plastik 540 dus, sarung tangan lateks 162 dus. Selain itu, sabun cair sebanyak 54 jeriken, bilik antiseptik sebanyak 54 unit serta cairan antiseptik.
Agus menilai, bantuan alat dan sarana kesehatan untuk penanggulangan Covid-19 tersebut sangat penting agar pasar rakyat tetap dapat beroperasi dengan mengedepankan protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah. Serta, terus menjaga kebersihan dan kehigienisan produk yang diperdagangkan. Sehingga, para pedagang dan pelaku usaha kecil tidak terus mengalami penurunan transaksi penjualan di masa sulit ini.