Kamis 07 May 2020 14:24 WIB

AS akan Terbitkan Surat Utang Bertenor 20 Tahun

Surat utang itu diharapkan bisa memperkuat upaya AS melawan virus corona.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Nidia Zuraya
Bendera Amerika Serikat
Foto: anbsoft.com
Bendera Amerika Serikat

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Departemen Keuangan Amerika Serikat, mengumumkan rencana pelelangan surat utang atau obligasi tenor 20 tahun pada 20 Mei 2020 mendatang. Obligasi tersebut akan dibukan dengan penawaran awal senilai 20 miliar dolar AS.

Departemen Keuangan AS pada Rabu (6/5) kemarin menyatakan bahwa penerbitan obligasi tenor 20 tahun itu untuk membantu upaya pemerintah dalam mendukung ekonomi AS selama pandemi Covid-19. Tambahan utang itu diharapkan bisa memperkuat upaya AS melawan virus corona. 

Baca Juga

"Kebutuhan pinjaman AS telah meningkat secara substansial sebagai akibat dari respon federal terhadap wabah Covid-19," kata Menteri Keuangan AS dalam sebuah pernyataan, dikutip Fox Business, Kamis (7/5).

Akibat wabah Covid-19, pemerintah AS sejak awal tahun sudah meminjam dna sebanyak 2,99 triliun dolar AS. Jumlah itu lima kali lebih besar dari rekor pinjaman sebelumnya sekitar 569 miliar dolar AS saat terjadi resesi besar-besaran.

Pemerintah AS mengatakan bahwa catatan jumlah diperlukan untuk membayar hampir 3 triliun dolar AS dalam langkah-langkah stimulus yang disetujui oleh pemerintah untuk melindungi ekonomi AS dari krisis. Langkah itu demi mendukung puluhan juta pekerja yang menganggur dengan pembayaran langsung.

Departemen mengatakan, mereka mengharapkan untuk mengalihkan lebih banyak dari penerbitan surat utang untuk jangka panjang ke depan.

“Sementara peningkatan awal dalam pembiayaan terkait dengan respons wabah Covid-19 difokuskan pada tagihan pemerintah, pemerintah berharap untuk mulai mengalihkan pembiayaan dari tagihan ke jangka waktu yang lebih lama selama kuartal mendatang," kata Brian Smith, Asisten Sekretaris Departemen Keuangan AS.

"Mengingat peningkatan substansial dalam kebutuhan pinjaman, Departemen Keuangan berencana untuk meningkatkan penerbitan jangka panjang sebagai cara yang bijaksana untuk mengelola profil jatuh tempo dan membatasi potensi volatilitas penerbitan di masa depan," katanya menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement