REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meski harga minyak dunia sudah anjlok sampai 30 dolar per barel, PT Pertamina (Persero) saat ini belum menurunkan harga. Di sisi lain, Pertamina justru tengah memberikan beragam cashback untuk pelanggan yang memiliki kendaraan pribadi, sopir angkot, hingga pengemudi ojek daring atau ojol.
VP Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman mengatakan program cashback dilakukan untuk membantu masyarakat terutama bagi yang masih harus bekerja saat diberlakukannya pembatasan sosial berskala besar (PSBB). “Ini program marketing untuk bisa membantu masyarakat disesuaikan dengan budget yang ada,” kata Fajriyah dalam konferensi video, Ahad (3/5).
Sementara itu, Fajriyah mengatakan bahan bakar minyak (BBM) Pertamina baik yang disubsidi maupun penugasan sudah sejak 2016 mengalami kenaikan. Dia mengatakan meski harga minyak dunia mengalami kenaikan, Pertamina justru menurunkan Pertalite, Pertamax, Pertamax Turbo, Pertamina Dex, dan Dexlite.
“Pada 2019 juga sudah ada dua kali (penurunan) juga, jadi sebenarnya penurunan kami lakukan dan evaluasi harga kami lakukan,” tutur Fahriyah,
Hingga saat ini, kata dia, Pertamina masih terus memantau harga minyak mentah dunia. Dia menilai, setiap negara mengalami situasi berbeda meski sejumlah negara mulai melakukan recovery pascadilanda pandemi virus corona atau Covid-19 sehingga dalam waktu dekat permintaan akan meningkat.
Selain itu juga negara eksportir minyak juga akan ada pemotongan 9,7 juta barel. “Dengan adanya pemotongan tersebut diharapkan kestabilan harga minyak dunia akan kembali stabil. Ini yang terus kami monitor,” jelas Fajriyah.