REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) mencatat penggunaan elpiji meningkat stabil terutama sejak imbauan bekerja dari rumah atau work from home (WFH) dilakukan. VP Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman mengatakan peningkatan terus terjadi hingga April 2020.
“Selama WFH perbandingan April 2020 dengan rata-rata normal Januari hingga Februari 2020 meningkat 1,8 persen,” kata Fajriyah dalam konferensi video, Ahad (3/5).
Dia menjelaskan bahkan peningkatan elpiji nonsubisidi juga meningkat lebih tinggi lagi. Fajriyah mengaku senang masyarakat mulai beralih dari elpiji subsidi ke nonsubsidi.
Sebelumnya, Pertamina memprediksi kebutuhan elpiji pada Ramadhan tahun ini akan meningkat sekitar enam persen. Dia memastikan Pertamina akan mengantisipasi hal tersebut sekaligus menyesuaikan kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang diperpanjang dan meluas di berbagai wilayah Indonesia sehingga akan lebih banyak aktivitas memasak di rumah.
Dia menegaskan, Pertamina telah menyiapkan sejumlah cara untuk mengantisipasi kenaikan tersebut. Mulai dari menjaga ketahanan stok hingga meningkatkan pelayanan melalui layanan antar atau Pertamina Delivery Service.
“Fokus utama kami adalah memastikan bagaimana kebutuhan energi masyarakat, baik BBM maupun elpiji terpenuhi,” tutur Fajriyah.
Selain itu, dia memastikan Pertamina juga menambah ketahanan stok hingga level 19 hari. Selain itu juga memberi kemudahan akses bagi masyarakat untuk mendapatkan LPG dengan tetap berada di rumah saja.