REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kalangan dunia usaha berharap dukungan stimulus yang diberikan kepada industri juga dapat membantu pekerja untuk bisa bertahan, terutama dalam kondisi pandemi Covid-19 seperti saat ini. Harapan itu disampaikan Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta W Kamdani dalam rangka peringatan Hari Buruh Internasional yang jatuh setiap 1 Mei.
"Dalam situasi saat ini, tentu banyak industri, perusahaan yang terpengaruh sehingga kita juga tidak bisa menyetop apakah pekerja dirumahkan atau sampai di PHK (Pemutusan Hubungan Kerja). Tapi pada saat ini kita juga mencari solusi bagaimana supaya bisa ditekan jangan sampai PHK terlalu tinggi," katanya dihubungi dari Jakarta, Jumat (1/5).
Shinta menyebut keputusan melakukan PHK saat ini pun cukup sulit dilakukan pengusaha karena mereka menyediakan pesangon. Akhirnya, pilihan yang paling mungkin adalah merumahkan karyawan.
"Tapi itu juga sesuatu yang sebisa mungkin tidak kita lakukan. Tapi memang kondisinya yang tidak memungkinkan," akunya.
Oleh karena itu, dunia usaha juga telah menyampaikan masukan kepada pemerintah agar terus diberi dukungan stimulus untuk membantu industri yang dipastikan berimbas pada kaum pekerja. Tidak hanya untuk usaha berskala besar, pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) juga perlu didukung.
"Kami sudah sampaikan terutama UMKM juga. Jadi kita tidak liat yang besar saja tapi juga yang kecil, menengah. Semua industri butuh dukungan pemerintah untuk bisa dapat stimulus yang tepat sasaran," katanya.
Shinta menambahkan, dunia usaha menghormati perbedaan pendapat dengan kalangan buruh yang kerap ada. "Tapi, mari kita sama-sama cari solusi terbaik. Kaum buruh juga bisa mengerti situasi dan kondisi dan bagaiman kita bisa keluar dari pandemi yang tidak menguntungkan ini," katanya.