Senin 27 Apr 2020 17:03 WIB

Tekan Pengangguran, Kartu Prakerja Libatkan Dunia Usaha

Kartu Prakerja dapat menyambungkan antara tawaran pelatihan dengan pasar kerja.

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Nidia Zuraya
Kartu Prakerja
Foto: Dok. Pint
Kartu Prakerja

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Manajemen Pelaksana (Project Management Office/ PMO) Program Kartu Prakerja berencana menjalin kerjasama dengan dunia usaha untuk memastikan penyerapan peserta lulusan Kartu Prakerja. Kemitraan ini diharapkan mampu menekan tingkat pengangguran, terutama usai tekanan ekonomi akibat pandemi virus corona baru (Covid-19).

Direktur Kemitraan dan Komunikasi Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Panji W Ruky mengatakan, kemitraan diharapkan bisa berlangsung setelah pandemi Covid-19 usai atau aktivitas ekonomi dalam negeri kembali normal.

Baca Juga

Kerja sama akan dilakukan dengan dunia usaha melalui asosiasi, industri terkait maupun sektor enterpreneurship dengan berbagi informasi mengenai kebutuhan pasar kerja terbaru. “Paling tidak, kita ketahui apa yang dibutuhkan. Dari skill, pekerja seperti apa, di mana, kapan dan dengan level apa,” ujarnya dalam diskusi melalui teleconference, Senin (27/4).

Dengan menggandeng dunia usaha, Panji mengatakan, pemerintah melalui PMO dapat mengetahui lebih tepat mengenai kebutuhan di pasar kerja. Ke depannya, Kartu Prakerja dapat menyambungkan antara tawaran pelatihan dari lembaga pelatihan dengan pasar kerja sehingga penyerapan tenaga kerja dapat lebih berjalan maksimal.

Panji menyebutkan, meningkatkan kebekerjaan di Indonesia sebenarnya sudah menjadi desain Kartu Prakerja sejak awal. Hanya saja, dalam masa respon penanggulangan pandemi saat ini, pemerintah harus melakukan refocussing menjadi penyaluran bantuan kepada masyarakat dan dunia usaha terdampak.

Untuk saat ini, Panji menjelaskan, fokus Kartu Prakerja adalah memberikan bantalan sosial dengan tetap meningkatkan kemampuan dan keterampilan masyarakat terdampak. Anggaran bantuan sosial pun ditingkatkan dari Rp 500 ribu hingga Rp 600 ribu pada desain awal menjadi Rp 2,55 juta.

"Itu fokus di jangka pendek, untuk penanggulangan dari pandemi Covid," katanya.

Sementara itu, Ketua Bidang Ekonomi dan Keuangan Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP Hipmi) Ajib Hamdani mengatakan, pihaknya terbuka untuk bekerja sama dengan Kartu Prakerja. Khususnya untuk memastikan Kartu Prakerja memang menyentuh ke masyarakat yang terdampak Covid-19.

Ajib menjelaskan, Hipmi merupakan sebuah infrastruktur yang sudah memiliki fondasi kuat dan memiliki perwakilan di berbagai daerah. Hipmi pun memiliki data tersendiri mengenai mereka yang terdampak pandemi hingga harus dirumahkan atau terkena PHK.

"Hipmi siap bersinergi untuk  bisa merekonstruksi ulang bagaimana program ini betul-betul tepat sasaran," tuturnya dalam kesempatan yang sama.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement