REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Keputusan sirkuler pemegang saham Bank Syariah Mandiri (BSM) resmi mengangkat Muhammad Arief Rosyid sebagai komisaris independen. Pemuda kelahiran Ujung pandang, 4 September 1986 ini merupakan sosok milenial yang duduk di jajaran komisaris.
"Innalillahi wa innailaihi rajiun. Semoga dapat menjalankan amanah ini dengan sebaik-baik dan sebenar-benarnya. Semua tempat adalah sekolah dan semua orang adalah guru," kata Arief Rosyid kepada Republika.co.id, Rabu (22/4).
Sebelum menjabat sebagai komisaris independen BSM, lulusan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin tahun 2010 ini sudah malah melintang di dunia kepemudaan dan organisasi Islam. Arief pernah menjadi ketua umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) pada 2013-2015, ketua pemuda di Dewan Masjid Indonesia (2017-sekarang), wasekjen BPP HIPMI (2019-sekarang), dan menginisiasi sejumlah kolaborasi dengan anak muda di Masjid hingga di Lembaga Pemasyarakatan.
Alumnus program International Visitor Leadership Program (IVLP) di Amerika Serikat pada 2016 ini juga intensif terlibat dalam diskusi bersama dengan Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS), Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia (DEKS BI), dan Departemen Perbankan Syariah Otoritas Jasa Keuangan (DPBS OJK), Masyarakat Ekonomi Syariah (MES).
Arief juga aktif dalam Forum Silaturrahim Studi Ekonomi Islam (FoSSEI) yang mendorong peran pemuda untuk kebangkitan ekonomi ummat dari Masjid. Lulusan Magister Kesehatan Masyarakat dari Universitas Indonesia pada 2014 ini mendirikan Indonesian Islamic Youth Economic Forum (ISYEF) dan menyelenggarakan Muktamar Pemuda Islam bersama 20 Organisasi Kemahasiswaan dan Kepemudaan Islam. Sejak 2019, Arief terlibat dalam Pokja Pelayanan Kepemudaan di Kemenpora.
Arief berharap amanah yang baru diembannya ini selalu memberi manfaat untuk ummat dan bangsa. "Bismillah!" ujarnya.