REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- PT Pertamina (Persero) menjamin ketersediaan stok energi Bahan Bakar Minyak (BBM) dan elpiji di Provinsi Sulawesi Tengah selama Ramadhan 1441 Hijriah/tahun 2020.
"Setiap tahun kami selalu memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat baik itu di waktu-waktu normal maupun perayaan hari besar keagamaan," kata Unit Manager Communication & CSR Pertamina MOR VII Hatim Ilwan melalui keterangan tertulisnya di terima, di Palu, Ahad (19/4) malam.
Hatim menjelaskan, saat ini Pertamina sudah membentuk tim satgas masing-masing daerah di wilayah pengawasan MOR VII guna memastikan kehandalan dan keselamatan layanan distribusi energi ke masyarakat, terutama selama Ramadhan dan Idul Fitri serta dalam situasi pandemi Covid-19.
Di Sulteng, Pertamina mengalokasikan kuota BBM bersubsidi jenis Solar sebanyak 127.920 kiloliter untuk tahun ini atau berada di peringkat ke tiga di Pulau Sulawesi setelah Sulawesi Selatan mendapat penambahan sekitar 8,8 persen yang sebelumnya 471.327 kiloliter.
"Jika dibandingkan tahun sebelumnya, justru tahun ini Sulteng mendapat tambahan alokasi sekitar 3,4 persen," ujar Hatim.
Begitu pun kuota elpiji bersubsidi ukuran tiga kilogram, lanjutnya, Sulteng mendapat jatah sebesar 48.506 metrik ton untuk kebutuhan konsumsi 12 kabupaten dan satu kota di provinsi tersebut.
"Hingga minggu ketiga bulan April ini ketahanan stok di wilayah Sulawesi untuk seluruh produk BBM rata-rata mencapai 14 hari. Bahkan khusus jenis premium dan solar ketahanan stok masing-masing mencapai 15 hingga 28 hari," paparnya.
Di masa pendemi Covid-19, Pertamina MOR VII mencatat terjadi penurunan konsumsi BBM secara signifikan sebesar 15,3 persen di wilayah kerjanya pada jenis pertalite, pertamax dan pertamax Turbo termasuk premium karena adanya pembatasan sosial oleh pemerintah.
"Justru produk gasoil meliputi pertamina dex, dexlite, dan solar non-PSO cenderung stabil dibandingkan dengan penyaluran normal sepanjang Januari-Februari lalu," katanya.