Rabu 08 Apr 2020 07:48 WIB

AS Mulai Kucurkan Dana untuk Pengangguran

Penyaluran dana tersebut merupakan bagian dari paket stimulus 2,3 triliun dolar AS.

Rep: Dwina agustin/ Red: Friska Yolandha
Suasana arus lalu lintas di Amsterdam Avenue, New York, Amerika Serikat, Ahad (5/4). Pemerintah Amerika Serikat (AS) mulai mengucurkan dana pekan ini kepada warga yang menganggur karena penyebaran virus corona, Selasa (7/4).
Foto: EPA-EFE/Peter Foley
Suasana arus lalu lintas di Amsterdam Avenue, New York, Amerika Serikat, Ahad (5/4). Pemerintah Amerika Serikat (AS) mulai mengucurkan dana pekan ini kepada warga yang menganggur karena penyebaran virus corona, Selasa (7/4).

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pemerintah Amerika Serikat (AS) mulai mengucurkan dana pekan ini kepada warga yang menganggur karena penyebaran virus corona, Selasa (7/4). Kongres telah menyetujui pembayaran mingguan 600 dolar AS bagi warga yang kehilangan pekerjaan.

Penyaluran dana tersebut merupakan sebagai bagian dari paket penyelamatan senilai 2,3 triliun dolar AS yang ditandatangani oleh Presiden Donald Trump pada tanggal 27 Maret. Perlu beberapa minggu bisa cair karena harus disaring melalui birokrasi federal dan negara bagian sebelum masuk ke dalam rekening bank dari jutaan warga yang telah dikeluarkan dari pekerjaan.

Baca Juga

Juru bicara Departemen Tenaga Kerja negara bagian, Deanna Cohen, menyatakan, warga New York yang memenuhi syarat akan menerima pembayaran tunjangan tambahan minggu ini. Sedangkan Missouri dan Georgia juga berencana untuk mulai mengirim pembayaran mulai 12 April dan Indiana akan memulai sepekan setelah itu.

Bantuan pengangguran yang ditingkatkan dengan jumlah 260 miliar dolar AS ini bertujuan untuk memastikan warga yang dikeluarkan dari pekerjaan tidak melihat penurunan besar dalam pendapatan. Penyaluran dana ini juga memperluas manfaat bagi pekerja paruh waktu dan pekerja lepas yang sebelumnya tidak memenuhi syarat.

Klaim pengangguran awal mula-mula meningkat hingga lebih dari 6 juta minggu lalu, hampir 10 kali lipat rekor sebelumnya pada tahun 1982. Laporan terbaru, AS telah melaporkan, virus korona menewaskan lebih dari 11.000 orang dan menginfeksi lebih dari 375.000 di seluruh negara.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement