REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank OCBC NISP Tbk menyetujui penggunaan laba bersih 2019 untuk memperkuat posisi permodalan, sehingga perusahaan tidak membagikan sebagai dividen. Pada 2019, Bank OCBC NISP membukukan laba bersih sebesar 11 persen secara tahunan menjadi Rp 2,9 triliun dari tahun sebelumnya sebesar Rp 2,6 triliun.
Presiden Direktur Bank OCBC NISP Parwati Surjaudaja mengatakan penetapan ini dilakukan untuk memastikan pertumbuhan bank yang sehat dan berkelanjutan.
“Tahun ini menghadirkan tantangan industri perbankan Tanah Air yang semakin kompleks di tengah situasi ekonomi global yang perlu mendapat perhatian khusus dari seluruh stakeholder industri keuangan,” ujarnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (6/4).
Namun, Bank OCBC NISP menyatakan optimis akan terus meningkatkan daya saing dengan memperkuat model bisnis dan jajaran manajemen. Langkah ini diambil untuk memastikan implementasi strategi dan inisiatif bank dapat berjalan dengan baik dan mampu menghadapi persaingan yang kian intensif di industri keuangan.
Menurutnya sejalan dengan komitmen perusahaanuntuk memberikan dampak positif bagi masyarakat Indonesia dan lingkungan, Bank OCBC NISP telah menyalurkan pembiayaan berkelanjutan sebesar Rp 33,5 triliun pada 2019. Bank OCBC NISP juga mengukuhkan komitmennya dengan bergabung menjadi anggota Inisiatif Keuangan Berkelanjutan Indonesia (IKBI) pada November 2019.
“Pada tahun ini, Bank OCBC NISP kembali mendapatkan fasilitas pendanaan berkelanjutan dari International Finance Corporation (IFC) sebesar Rp 2,75 triliun untuk memberikan pembiayaan hijau dan pemberdayaan UKM milik perempuan,” jelasnya.
Festival layanan online
PT Bank OCBC NISP bersama denagan Samara Live dan MRA Media akan menggelar event festival berbasis online pertama di Indonesia, sebagai alternatif medium baru untuk Industri Live Event di tengah pandemi virus corona. #TAYTB Live Stream Fest akan diselenggarakan pada 4–5 April 2020 pukul 08.00–00.00 WIB.
Head of Strategy and Innovation Bank OCBC NISP Ka Jit mengatakan festival tersebut hadir karena mempertimbangkan pandemi virus corona telah menyebabkan gejolak ekonomi yang besar dan memberikan tantangan untuk seluruh sektor bisnis. Berbagai sektor pun harus beradaptasi dengan kondisi yang ada, terutama dunia hiburan.
"Kami mencoba membuat sebuah alternatif format baru di industri event Indonesia, yaitu event berbasis digital. Tidak hanya satu jenis, tetapi 3 jenis yaitu music, talks, dan workshop. Kedepannya ini bisa dijadikan sebuah format baru industri event di Indonesia. Tetap mengedepankan engagement, experience, dan juga sebarannya," ucapnya.
Melalui program ini, masyarakat dapat memperoleh informasi mengenai kondisi market dan ekonomi terbaru, inspirasi bisnis, dan tips memaksimalkan solusi banking from home dari Bank OCBC NISP, sehingga masyarakat bisa memanfaatkan waktu di rumah untuk memperkaya pengetahuan dan ilmu, termasuk pengetahuan finansial, investasi dan mengembangkan dananya sehingga mampu merdeka secara finansial.