Rabu 01 Apr 2020 13:44 WIB

Optimalisasi Kaji Terap Saat Covid-19

Selama Covid-19 BPTP tetap melakukan penyuluhan dan pengawasan petani.

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Barat di bawah Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) tetap melaksanakan aktivitas dengan tentunya tetap memperhatikan keselamatan dan kesehatan.
Foto: kementan
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Barat di bawah Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) tetap melaksanakan aktivitas dengan tentunya tetap memperhatikan keselamatan dan kesehatan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertanian (Kementan) terus berupaya menjaga pasokan produksi pertanian di tengah pandemi Covid-19, mendukung hal tersebut Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Barat di bawah Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) tetap melaksanakan aktivitas dengan tentunya tetap memperhatikan keselamatan dan kesehatan.

Salah satu kegiatan yang tetap berlangsung yakni kaji terap tumpangsari tanaman (turiman) padi gogo, jagung, kedelai (Pajale) tahun 2020. Kegiatan ini berlangsung pada lahan seluas empat hektare yang merupakan kerja sama antara petani dan BPP Cikoneng, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.

Baca Juga

Penyuluh BPTP Jabar, Dr Darojat Prawiranegara menyoroti tiga poin penting tujuan kaji terap untuk tetap berlangsung, yakni sebagai media diseminasi Inovasi teknologi kepada penyuluh dan petani, sebagai media pembelajaran bagi penyuluh dan petani, dan sebagai kajian bersama suatu Inovasi teknologi spesifik Lokasi antara Peneliti-Penyuluh-Petani.

Dr Darojat juga memaparkan mengenai optimalisasi kegiatan kaji terap saat Covid-19. "Selama Covid-19, kami memanfaatkan TIK melalui telepon, WhatsApp, video dan basis internet lainnya untuk intruksi pelaksanaan kegiatan lapangan. Peneliti/penyuluh BPTP berkomunikasi dengan penyuluh daerah yang selanjutnya disampaikan kepada petani," tutur beliau.

Optimalisasi penggunaan teknologi menjadi jembatan tetap berlangsungnya komunikasi dan kegiatan dengan meminimalkan faktor resiko Covid-19 dari kegiatan pertemuan yang berkerumun. (NRP)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement