REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – PT Pertamina (Persero) mencatat sejak merebaknya wabah virus corona dan imbauan untuk self isolation, konsumsi elpiji naik. Kenaikan ini terjadi di elpiji subsidi maupun nonsubsidi.
VP Coorporate Communication Pertamina, Fajriyah Usman, mengatakan untuk konsumsi elpiji subsidi naik sebesar 0,7 persen dari konsumsi normal harian 21,93 ribu metrik ton menjadi 22,10 ribu metrik ton. Sedangkan LPG rumah tangga Non Subsidi naik sebesar 5,4 persen dari konsumsi normal harian 2,05 ribu metrik ton menjadi 2,16 metrik ton.
"Hal ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan kesadaran masyarakat untuk menggunakan LPG Non Subsidi untuk kebutuhan memasak di rumahnya," ujar Fajriyah, Kamis (26/3) malam.
Fajriyah juga menjelaskan dalam kondisi normal maupun darurat Covid 19, Pertamina memastikan secara keseluruhan operasional produksi, pengolahan, distribusi, dan pemasaran produk Pertamina tetap berjalan dengan baik.
Bahkah untuk mendukung kebijakan pembatasan aktivitas di luar rumah, Pertamina mengoptimalkan layanan pengantaran atau Pertamina Delivery Service melalui Call Center 135 bagi masyarakat yang memilih untuk beraktivitas di rumah saja selama kondisi siaga Covid-19.
Sebagai langkah antisipasi penyebaran virus, tambahnya, Pertamina juga menyemprotkan disinfektan pada tabung-tabung LPG, fasilitas SPBU dan penerapan prosedur tambahan untuk petugas SPBU seperti penggunaan masker, sarung tangan dan hand sanitizer.
“Kami telah menerapkan kebijakan secara internal untuk pengaturan pekerja dimana pekerja di dalam lingkungan operasional perusahaan tetap masuk, sementara untuk pekerja kantoran menjalankan work from home. Dengan kebijakan tersebut, kami memastikan pasokan BBM dan LPG akan aman ke depannya,” ujar dia.