REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI – Bank Pembangunan Islam (Islamic Development Bank/ IDB) mengumumkan paket antisipasi virus corona (Covid-19) senilai 2 miliar dolar AS untuk negara-negara anggota. Paket yang diumumkan pada Senin (23/3) waktu setempat ini disebut dengan 3 Rs, yakni Respond, Restore dan Restart (merespon, mengembalikan, dan memulai kembali).
IDB bekerja sama dengan G-20 Global Initiative dalam mengembangkan paket yang di dalamnya termasuk antisipasi jangka menengah seperti pembiayaan untuk perdagangan dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Juga tindakan jangka panjang dalam membangun ketahanan nasional tiap negara.
Presiden IDB Bandar Hajjar mengatakan, jumlah negara anggota IDB yang terkena Covid-19 telah mencapai 45 dari 57 negara. Total kasus yang dikonfirmasi sebesar 27.579 orang, dengan 1.691 orang di antaranya telah meninggal hingga Ahad (22/3).
"Kami telah menerima permintaan dukungan keuangan dari lebih 20 negara-negara anggota," ujar Hajjar dalam sebuah pernyataan yang dilansir di Salaam Gateway, Rabu (25/3).
IDB Group akan meluncurkan platform global bersama pada Mei untuk melacak pengiriman bantuan ke semua negara dan untuk memobilisasi sumber daya yang ada.
Hajjar menambahkan, saat ini adalah kesempatan untuk beralih ke pembentukan dan penciptaan pasar yang aktif dengan pertumbuhan secara berkelanjutan dan inklusif. "Daripada kita terus membatasi peran kita di tingkat pemerintah dan masyarakat internasional untuk bereaksi terhadap kegagalan pasar," kata Hajjar.
Secara lebih rinci, IDB menjelaskan, Restart dalam paket bertujuan memberikan tindakan jangka panjang untuk membangun ekonomi yang tangguh di atas fondasi kokoh. Selain itu, mengkatalisasi investasi swasta dengan mendukung pemulihan ekonomi dan pengeluaran secara countercyclical dengan target 10 miliar dolar AS yang bertujuan membuka investasi senilai 1 triliun dolar AS.
Sebelumnya, pada Senin (16/3), IDB mengatakan telah menyiapkan fasilitas Strategic Preparedness and Response Facility senilai 730 juta dolar AS untuk membantu negara-negara anggota mengurangi dampak sosial ekonomi dari pandemi. Bantuan diserahkan untuk sektor publik maupun swasta.